2020, Layanan Fintech Diprediksi Meledak di Indonesia

2020, Layanan Fintech Diprediksi Meledak di Indonesia - Hallo sahabat Berita Terkini Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 2020, Layanan Fintech Diprediksi Meledak di Indonesia, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel apa, Artikel bagaimana, Artikel di mana, Artikel IFTTT, Artikel inet.detik, Artikel kenapa, Artikel siapa, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : 2020, Layanan Fintech Diprediksi Meledak di Indonesia
link : 2020, Layanan Fintech Diprediksi Meledak di Indonesia

Baca juga


2020, Layanan Fintech Diprediksi Meledak di Indonesia

Jakarta - Teknologi finansial (financial technology/fintech) di Indonesia kian menjamur. Diprediksi, pada 2020, layanan fintech akan meledak.

Managing Director Kresna Graha Investama Jahja Suryandy mengatakan, fintech menjadi sektor yang menarik saat ini. Pasalnya, fintech dianggapnya sebagai masa depan.

"Digital is the future. Lihat saja di mana-mana sudah digital. Saya baru balik dari Amerika, di sana McDonald sudah pake Kiosks, kasirnya cuma terima duit, tidak terima pesanan lagi," kata Jahja saat ditemui usai peluncuran layanan TunaiKita di Jakarta, Rabu (26/7/2017).

Namun Jahja tidak setuju bila ada anggapan fintech menjadi ancaman dunia perbankan. Malah sebaliknya, fintech bisa berkolaborasi dalam menghadirkan layanan.

Misalnya TunaiKita, layanan ini tidak bersaing dengan bank yang mengucurkan kredit ke masyarakat. Pihak bank atau lembaga finansial lain malah bisa menjadi pengucur dana untuk dipinjamkan ke calon nasabah TunaiKita.

"Kami ini sebagai platform. Perbankan bisa menempatkan dananya di TunaiKita dan disalurkan ke calon peminjam," jelas Jahja.

2020, Layanan Fintech Diprediksi Meledak di Indonesia(detikINET/Adi Fida Rahman)

Jahja kemudian memprediksi layanan fintech di Tanah Air akan booming dalam tiga tahun lagi. Tanda-tandanya pun sudah terlihat dari sekarang. Dia mencontohkan, saat ini orang lebih banyak mengakses video di smartphone dan tablet ketimbang menonton di televisi.

"Itu tanda-tanda digital ekonomi akan melaju cukup pesat. Layanan TunaiKita aja baru beberapa minggu, sudah 9.000 orang yang mengajukan, padahal belum grand launching. Itu kalau bukan karena digital tidak akan mungkin," kata Jahja.

Jahja mengakui saat ini masih ada sejumlah kendala yang harus dihadapi industri fintech di Indonesia. Meski demikian, satu persatu kendala tersebut sudah teratasi. Salah satunya, ketersediaan infrastruktur telekomunikasi yang memadai.

Infrastruktur telekomunikasi, kata Jahja, menjadi paling penting dalam menghadirkan layanan fintech. Saat ini kualitas jaringan internet Indonesia sudah sangat baik. Operator sudah menggeber layanan 4G yang membuat akses semakin cepat dari sebelumnya.

"Saat ini tinggal kita mengedukasi masyarakat tentang layanan fintech. Setelah kita semua siap, fintech akan melaju sangat kencang," pungkas Jahja. (rns/rns)

Let's block ads! (Why?)



from inet.detik http://ift.tt/2tCN1b1
via IFTTT


Demikianlah Artikel 2020, Layanan Fintech Diprediksi Meledak di Indonesia

Sekianlah artikel 2020, Layanan Fintech Diprediksi Meledak di Indonesia kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel 2020, Layanan Fintech Diprediksi Meledak di Indonesia dengan alamat link https://berita-sekarang-indo.blogspot.com/2017/07/2020-layanan-fintech-diprediksi-meledak.html

0 Response to "2020, Layanan Fintech Diprediksi Meledak di Indonesia"

Post a Comment