Judul : Asmara hingga Tuduhan Menghamili Jadi Motif Teror Order Fiktif Go-Food
link : Asmara hingga Tuduhan Menghamili Jadi Motif Teror Order Fiktif Go-Food
Asmara hingga Tuduhan Menghamili Jadi Motif Teror Order Fiktif Go-Food
Julianto menyebut percakapannya dengan A dimulai dari komentar status Facebook yang kemudian beralih ke percakapan WhatsApp (WA). Dari percakapan WA itu, A mulai menunjukkan perasaannya kepada Julianto.
"Dari ngobrol-ngobrol itu, dia minta nomor WA saya. Pas itu saya belum curiga, dong. Kemudian ngobrol-ngobrol lewat WA tahu-tahu dia nembak saya, tapi saya belum mau," kata Julianto saat ditemui detikcom di rumahnya di Matraman, Jakarta Timur, Jumat (7/7/2017) malam.
Julianto merasa dipaksa A untuk menerima cintanya karena diteror melalui telepon hingga WA. A berkeras agar Julianto menerima cintanya hingga mengumumkan hubungan keduanya melalui status di Facebook.
"Kemudian dia maksa saya, telepon-telepon dan SMS/WA bahwa kamu harus jadian sama saya," kata Julianto.
"Saya disuruh publish hubungan Relationship, terus harus pakai kata-kata sayang saat chat sama dia. Iya, saya nurutin karena dipaksa sama dia," sambungnya.
Julianto mengaku terpaksa menuruti permintaan itu karena A mengancam akan bunuh diri. Tak hanya itu, A terus meneleponnya dan minta dipertemukan dengan ibunya.
"Karena dia ngancam akan bunuh diri dengan gunting atau loncat ke rel dan tabrakkan tubuhnya ke kereta, jadi saya turutin," jelas Julianto.
"Saya kan mulai risi ditelepon terus, follow up segala macam. Dari situ dia bilang, 'Saya harus ketemu ibu kamu buat minta restu, saya minta KTP kamu.' Saya tanya buat apa, tapi dia terus maksa, bilang kalau tidak (dituruti), dia bunuh diri. Lalu saya turuti untuk kirim foto KTP saya," urainya.
Setelah Julianto mengirimkan foto KTP-nya, A kemudian menuliskan status di akun media sosialnya. A menulis bahwa dia dibohongi dan dikhianati Julianto.
"Jadi setelah saya kasih KTP, perempuan itu bikin status bahwa dia dibohongi dan dikhianati. Sekarang semua komen wall dia sudah dihapus-hapus, di Instagram, dia bikin akun lain banyak," sambung teman Julianto.
Teman Julianto mengatakan, setelah mendapat KTP itu, A juga sempat menuliskan perasaannya untuk Julianto. Tak lama A mengaku ditipu dan dihamili oleh Julianto.
"Setelah janjian dapat KTP dia buat status lagi 'Julianto sayang banget' habis itu bikin lagi soal dikhianati sambil posting foto sama KTP Jajat (Julianto)," kata teman yang duduk di sebelah Julianto itu.
"Jadi distatus itu, ditulis kejadiannya kalau Jajat itu bawa kabur uang dan sudah hamilin dia. Otomatis kita temen-temen di WA 'sidang' Jajat," sambungnya.
Julianto pun membantah apa yang ditulis oleh A. Menurutnya, selama mengenal A di media sosial pada 2016 Julianto baru bertemu satu kali pada Senin (3/7).
"Pegangan tangan aja belum gimana hamilin, baru kenal seminggu," tukasnya. (rns/rns)
from inet.detik http://ift.tt/2tsvPaN
via IFTTT
Demikianlah Artikel Asmara hingga Tuduhan Menghamili Jadi Motif Teror Order Fiktif Go-Food
Anda sekarang membaca artikel Asmara hingga Tuduhan Menghamili Jadi Motif Teror Order Fiktif Go-Food dengan alamat link https://berita-sekarang-indo.blogspot.com/2017/07/asmara-hingga-tuduhan-menghamili-jadi.html
0 Response to "Asmara hingga Tuduhan Menghamili Jadi Motif Teror Order Fiktif Go-Food"
Post a Comment