Raja 'Rental' Film Online Ini Duitnya Rp 25 Triliun

Raja 'Rental' Film Online Ini Duitnya Rp 25 Triliun - Hallo sahabat Berita Terkini Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Raja 'Rental' Film Online Ini Duitnya Rp 25 Triliun, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel apa, Artikel bagaimana, Artikel di mana, Artikel IFTTT, Artikel inet.detik, Artikel kenapa, Artikel siapa, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Raja 'Rental' Film Online Ini Duitnya Rp 25 Triliun
link : Raja 'Rental' Film Online Ini Duitnya Rp 25 Triliun

Baca juga


Raja 'Rental' Film Online Ini Duitnya Rp 25 Triliun

Jakarta - Nama Netflix makin dikenal. Sang pionir dalam bisnis streaming konten video berbayar serta rental DVD dan Bluray online. Salah satu penggagasnya adalah Reed Hastings yang juga menjabat sebagai CEO Netflix.

Hastings yang kini berusia 56 tahun, lahir di Boston, Massachussets. Kekayaannya diestimasi USD 1,92 miliar atau di kisaran Rp 25 triliun berkat sukses Netflix. Sukses yang mungkin tak lepas dari cara Hastings memberlakukan karyawan.

Ya, praktik Netflix dalam memperlakukan karyawannya banyak dipuji. Gaji pegawai Netflix dikenal tinggi untuk menarik bakat terbaik. "Kami tak takut membayar tinggi," kata Hastings suatu ketika.

Raja 'Rental' Film Online Ini Duitnya Rp 25 TriliunFoto: Netflix

Kemudian, karyawan bisa memilih apa kompensasi dibayar lebih banyak saham atau lebih banyak uang. Waktu cuti fleksibel, tak dibatasi dan bisa diatur sendiri. Bahkan karyawan bisa liburan selama mereka mau asal pekerjaannya beres. Kalau karyawan dikarunai bayi, mereka bisa cuti sampai setahun dan tetap dibayar penuh.

Budaya kerja gagasan Hastings itu disebut sebagai Freedom & Responsibility. Dan meski mendapat banyak fasilitas, karyawan Netflix tidak lantas terlena. Soalnya yang kerjanya biasa-biasa saja bisa dikeluarkan sewaktu-waktu. Namun pesangonnya tinggi.

"Di kebanyakan perusahaan, karyawan dengan performa biasa akan mendapat kenaikan gaji biasa juga. Di Netflix, mereka akan mendapatkan pesangon yang tinggi," katanya. Sistem ini memungkinkan kantor menyingkirkan karyawan tak berprestasi tanpa merasa berat hati.

Lahir di Keluarga Berada

Hastings sendiri dibesarkan di keluarga berada. Ayahnya pengacara terkenal. Ia tertarik pada bidang studi matematika dan masuk jurusan itu di Bowdoin College di Maine. Di sana, ia memenangkan kompetisi matematika bergengsi.

Lulus kuliah, Hastings sempat masuk tentara tapi hanya bertahan dua tahun. Tahun 1983 setelah masa itu, dia berpetualang di negara Swaziland, Afrika, bekerja sebagai relawan pengajar matematika. "Itu pengalaman yang sangat memuaskan," katanya.

Dua tahun di Swaziland, Hastings balik ke Amerika Serikat dan menempuh kuliah S2 di Stanford University. Ia lulus tahun 1988 dengan gelar Ilmu Komputer. Setelahnya, dia bekerja di Adaptive Technology sebelum memutuskan mendirikan perusahaan sendiri yang dinamakan Pure Software.

Raja 'Rental' Film Online Ini Duitnya Rp 25 TriliunFoto: Istimewa

Perusahaan software itu ternyata sukses yang pada awalnya malah membuat Hastings kewalahan. Dia merasa tak pantas jadi CEO. "Aku coba memecat diriku sendiri dua kali. Aku kehilangan kepercayaan diri. Aku sebenarnya kan engineer," sebutnya. Tapi Hastings tetap diminta menjadi CEO dan terus belajar bisnis.

Tahun 1996, Pure Software merger dengan Atria Software dan namanya menjadi Pure Atria. Ketika perusahaan itu dicaplok Rational Software pada tahun 1997, Hastings memutuskan pergi dan mendirikan perusahaan lain. Bersama Marc Randolph temannya. Hastings mendirikan Netflix di tahun 1998.

Begitulah, Netflix menapak pada kesuksesan dan kini menjadi raksasa media streaming online yang diperhitungkan. Oktober 2015, Netflix melaporkan jumlah pelanggan tembus 68,17 juta di seluruh dunia, 43 juta di antaranya di Amerika Serikat.

Hastings menikah, punya dua anak dan tinggal di San Francisco. Tahun 2012, ia menandatangani inisiatif Giving Pledge yang digagas Waren Buffet dan Bill Gates, di mana kaum kaya berkomitmen menyumbang sebagian besar kekayaannya untuk kemanusiaan. Ia ingin terus bekerja keras membesarkan Netflix.

"Aku bahagia di tempatku sekarang. Sudah bertahun tahun aku di Netflix dan merasa ini masih permulaan. Aku tidak butuh dan tidak ingin diakuisisi. Kami menghasilkan uang. Menjadi seorang entrepreneur adalah soal kesabaran dan kegigihan, bukan uang cepat, dan semua hal hebat imemang dilakukan dengan sulit dan butuh waktu lama," tuturnya. (fyk/rou)

Let's block ads! (Why?)



from inet.detik http://ift.tt/2t2aLHR
via IFTTT


Demikianlah Artikel Raja 'Rental' Film Online Ini Duitnya Rp 25 Triliun

Sekianlah artikel Raja 'Rental' Film Online Ini Duitnya Rp 25 Triliun kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Raja 'Rental' Film Online Ini Duitnya Rp 25 Triliun dengan alamat link https://berita-sekarang-indo.blogspot.com/2017/07/raja-rental-film-online-ini-duitnya-rp.html

0 Response to "Raja 'Rental' Film Online Ini Duitnya Rp 25 Triliun"

Post a Comment