Judul : Menelusuri Kantor Telegram yang Misterius
link : Menelusuri Kantor Telegram yang Misterius
Menelusuri Kantor Telegram yang Misterius
Jakarta - Dari sekian banyak pertanyaan yang diajukan ke CEO Telegram Pavel Durov dalam kunjungannya ke Indonesia, ada satu yang menarik, apakah ada rencana membuka kantor di sini?Tanpa memberitahukan alasannya, pria asal Rusia ini menjawab bahwa dirinya belum punya rencana membuka kantor perwakilan di Indonesia. "Untuk membuka kantor, waktunya saya belum bisa pastikan kapan waktunya," singkatnya.
Meminta Telegram punya kantor perwakilan di sini boleh dibilang mustahil. Kalaupun Telegram akhirnya membuka kantor di Indonesia, Pemerintah harus bekerja keras melewati proses yang alot. Pasalnya, kantor Telegram sendiri misterius.
Dikutip dari Fortune, Rabu (3/8/2017), Durov memulai operasional Telegram di sebuah kantor kecil di Berlin, Jerman. Namun staf Telegram saat ini bekerja berpindah-pindah. Mereka selama ini menyewa rumah atau apartemen (sebagian besar dari Airbnb) sebagai kantor, dan akan berpindah setelah beberapa minggu atau bulan.
Staf Telegram bisa saja berkantor di vila di daerah pegunungan, hunian mewah di salah satu sudut kota New York, sebuah hotel di London atau rumah kayu dekat danau di Finlandia. Durov menyebut timnya sebagai pengembara yang hidup nomaden. Telegram diakui Durov terdaftar di sejumlah negara.
Durov menjelaskan, gaya hidup berpindah-pindah ini bukan tanpa alasan. Menurutnya, ini adalah cara Telegram mencegah perusahaannya terlibat dalam pasang surut kondisi politik dan ekonomi suatu negara. Dia belajar dari kekacauan di Rusia yang mempengaruhi hidupnya dan menyebabkannya kehilangan bisnis pertama yang dirintisnya.
"Saya tidak ingin mengulang kesalahan yang sama dengan bergantung pada yurisdiksi tunggal. Sebagus apapun tempat itu, Anda tidak pernah tahu regulasi gila apa yang akan diterapkan," sebutnya.
Enkripsi menjadi kelebihan sekaligus kontroversi Telegram. Fitur ini membuat pesan hanya bisa dibaca pengirim dan penerima. Sejauh ini, Telegram jadi fasilitas chatting paling aman dari 'intipan' pihak ketiga. Saking amannya, Telegram pun menjadi jalur komunikasi para pelaku teroris. Ini pula yang membuat Kominfo memblokirnya.
Datang seorang diri ke Indonesia, Durov pun menemui Menkominfo Rudiantara. Misinya tentu saja membebaskan Telegram dari pemblokiran. Solusi yang ia tawarkan agar pemblokiran dibuka antara lain berjanji akan sigap mematikan saluran yang berisikan propaganda terorisme atau kejahatan anak.
"Kami berharap bisa melakukannya dengan cepat dan tepat sasaran," kata Durov. (rns/asj)
from inet.detik http://ift.tt/2vsSfux
via IFTTT
Demikianlah Artikel Menelusuri Kantor Telegram yang Misterius
Anda sekarang membaca artikel Menelusuri Kantor Telegram yang Misterius dengan alamat link https://berita-sekarang-indo.blogspot.com/2017/08/menelusuri-kantor-telegram-yang.html
0 Response to "Menelusuri Kantor Telegram yang Misterius"
Post a Comment