Judul : Melanjutkan Mimpi Jakarta Smart City di Tangan Anies-Sandi
link : Melanjutkan Mimpi Jakarta Smart City di Tangan Anies-Sandi
Melanjutkan Mimpi Jakarta Smart City di Tangan Anies-Sandi
Jakarta - Konsep Jakarta sebagai smart city diluncurkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Desember 2014 dan berlangsung hingga kini. Dengan pergantian Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, menarik mengetahui sejumlah perubahan melanjutkan mimpi ini.Dihubungi detikINET, Senin (16/10/2017), Kepala Unit Pengelola Jakarta Smart City Setiaji menyebutkan, sejauh ini tidak ada perubahan terhadap program Jakarta Smart City. Gubernur maupun Wakil Gubernur terpilih yang baru, beserta tim Jakarta Smart City berkomitmen melanjutkan program ini.
"Sejauh ini tidak ada perubahan, bahkan lebih ditingkatkan untuk kolaborasinya, seperti saat ini untuk VR streaming," kata Setiaji memberi contoh.
Sebelumnya, Juru Bicara Anies-Sandi, Naufal Firman Yusrak memang menyebutkan, Anies-Sandi akan menyapa warga di halaman Balai Kota usai pelantikan. Timnya juga akan mengadakan nonton bareng pelantikan Gubernur DKI Jakarta di berbagai lokasi di Jakarta.
"Selain nonton bareng, warga bisa menikmati virtual reality. Disediakan device, warga bisa pakai. Yang memakai alat itu bisa merasakan seolah-olah berada di Balaikota," sebut Naufal.
|
Setiaji mengonfirmasinya dan menyebutkan siaran streaming VR pelantikan Gubernur DKI Jakarta merupakan kolaborasi Pemprov DKI, Jakarta Smart City, startup komputasi Nodeflux, Citizen Innovation Lab dan developer aplikasi lokal SmartEye.
Disebutkan Setiaji, ini hanya salah satu contoh peningkatan kolaborasi di antara tim Jakarta Smart City. Ke depan, tim yang ia pimpin akan menambah lebih banyak kolaborasi untuk pemanfaatan digital, terutama untuk kepentingan publik.
"Akan ditingkatkan pastinya, khususnya untuk data driven policy," kata Setiaji seraya memberikan contoh kebijakan pemanfaatan data yang disebutkannya.
Sebelum sebuah kebijakan diterapkan, semua akan dilihat dampaknya berdasarkan data yang dikumpulkan dan dianalisis melalui Unit Pengelola Jakarta Smart City.
|
"Misalnya, ganjil genap atau pembatasan motor, dampaknya apa? Untuk ekonomi sekitar maupun pengurangan kemacetan. Pemanfaatan big data untuk analisis sebuah kebijakan. Ini harapan beliau (Anies Baswedan). Dan membentuk smart citizen," terang Setiaji.
Ditambahkannya, ini baru arahan umum dari Gubernur DKI Jakarta yang baru. Adapun secara detailnya, baru akan dibahas setelah Anies Baswedan dan Sandiaga Uno telah dilantik nantinya.
"Harapannya, program smart city bisa mendukung kebijakan dan program-program beliau sekaligus lebih meningkatkan pelayanan publik. Tantangan ke depan, pemanfaatan smart city agar lebih luas lagi, menggerakkan masyarakat untuk kolaborasi dan inovasi," sebutnya.
Dia menyebutkan, target terdekat pemanfaatan smart city ke bidang yang lebih luas lagi adalah memanfaatkan analisa data untuk memprediksi banjir, kondisi transportasi dan lain sebagainya.
Kilas Balik Jakarta Smart City
Seperti sudah disebutkan di awal, Jakarta smart city digagas pada Desember 2014. Ahok yang menjabat Gubernur DKI Jakarta saat itu, memerintahkan pengimplementasian berbagai perangkat digital untuk pemerintahan yang efisien dan transparan.
Hal ini dilakukan untuk memupuk kepercayaan masyarakat dan swasta. Tak lama setelah program ini diluncurkan, Pemprov DKI Jakarta punya website jakarta.go.id dan smartcity.jakarta.go.id. Semua informasi yang ada di pemerintah dipublikasikan melalui kedua situs ini.
Ahok kala itu juga mengatakan, inisiatif smart city dimaksudkan untuk memudahkan warga Jakarta, dan membuat hidup mereka lebih nyaman.
"Saya bermimpi smart city ini bisa membuat warga Jakarta hidup lebih nyaman. Bisa memudahkan pekerjaan banyak orang. Salah satunya dengan memunculkan informasi lengkap mengenai apa saja yang ada di Jakarta, jadi orang tidak perlu lagi mengklik situs ini itu cari informasi," kata Ahok.
|
Komponen paling diingat dari program smart city ini mungkin pemanfaatan media sosial sebagai wadah pelaporan warga. Jakarta smart city punya aplikasi Qlue yang memudahkan warga melaporkan masalah di lingkungan sekitarnya, sekaligus menjadi salah satu tolok ukur kinerja jajaran Pemprov DKI.
Selain itu, ada juga ruang pantau Jakarta Smart City di lantai 3 Balai Kota DKI, yang terhubung dengan CCTV di semua titik-titik strategis di Jakarta. CCTV ini memantau kemacetan, kondisi pintu air, tempat rawan kriminalitas, pasar, dan titik lain yang bisa mengganggu pelayanan publik.
|
Kemudian pada Juni 2017, Djarot Saiful Hidayat yang menggantikan Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta, membuka JSCHive. Co-working space ini merupakan kolaborasi EV Hive dan Unit Pengelola Jakarta Smart City (JSC) dan Pemprov DKI Jakarta.
|
JSCHive dan pemerintah Jakarta bertujuan menciptakan ekosistem teknologi yang lebih produktif dan berkelanjutan. Pemprov DKI mengakui, solusi yang ditawarkan startup digital mampu memberikan solusi terhadap inefisiensi yang menghambat pertumbuhan Indonesia.
Dengan pergantian Gubernur, warga Jakarta berharap program smart city ini akan terus berjalan. Anies-Sandi pernah mengatakan akan melanjutkan program Jakarta smart city, bahkan berjanji membuatnya lebih baik dari sebelumnya. Selamat bekerja Anies-Sandi! (rns/rou)
from inet.detik http://ift.tt/2zc7eqH
via IFTTT
Demikianlah Artikel Melanjutkan Mimpi Jakarta Smart City di Tangan Anies-Sandi
Anda sekarang membaca artikel Melanjutkan Mimpi Jakarta Smart City di Tangan Anies-Sandi dengan alamat link https://berita-sekarang-indo.blogspot.com/2017/10/melanjutkan-mimpi-jakarta-smart-city-di.html
0 Response to "Melanjutkan Mimpi Jakarta Smart City di Tangan Anies-Sandi"
Post a Comment