Stephen Hawking Ternyata Pemalas, Rajin Karena Terancam Mati

Stephen Hawking Ternyata Pemalas, Rajin Karena Terancam Mati - Hallo sahabat Berita Terkini Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Stephen Hawking Ternyata Pemalas, Rajin Karena Terancam Mati, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel apa, Artikel bagaimana, Artikel di mana, Artikel IFTTT, Artikel inet.detik, Artikel kenapa, Artikel siapa, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Stephen Hawking Ternyata Pemalas, Rajin Karena Terancam Mati
link : Stephen Hawking Ternyata Pemalas, Rajin Karena Terancam Mati

Baca juga


Stephen Hawking Ternyata Pemalas, Rajin Karena Terancam Mati

Jakarta - Stephen Hawking barangkali ilmuwan genius di zaman modern yang paling terkenal. Siapa sangka pria asli Inggris berusia 75 tahun ini ternyata pemalas di masa mudanya.

Hawking pernah mengatakan kalau dia tidak serius belajar membaca sampai usia 8 tahun. Saat kuliah jurusan Fisika di universitas Oxford, dia juga mengaku malas. Barulah ketika didiagnosa penyakit saraf dan diperkirakan mati muda, Hawking mulai konsentrasi belajar dan bekerja.

"Saudariku Philippa sudah bisa membaca pada umur 4 tahun dan dulu dia benar-benar lebih pintar dariku. Tugas sekolahku sangat tidak rapi dan tulisan tanganku bikin pusing para guru," katanya yang dikutip detikINET dari Metro.

Pengarang buku fenomenal A Brief History of Time ini berkisah tidak terlalu menonjol saat masih sekolah. Namun demikian, teman-temannya sudah menjulukinya sebagai Einstein.

"Teman-teman sekelas memanggilku dengan julukan Einstein, jadi mungkin mereka melihat tanda-tanda akan sesuatu yang lebih baik," kisah pakar lubang hitam ini.

Meski malas, dia berhasil diterima di Oxford sehingga julukan Einstein sepertinya tepat disandangnya. Tapi di kampus prestisius itu, kemalasannya lagi-lagi kumat.

"Aku tidak bangga akan hal ini. Aku hanya menceritakan sifatku pada waktu itu, seperti halnya mahasiswa yang lain, ada kebosanan dan merasakan sia-sia dalam berusaha," sebutnya.

Titik balik dimulai ketika pada usia 21 tahun, dokter memberikan harapan hidup hanya 2 tahun karena penyakitnya parah. Terancam akan mati itulah yang membuatnya fokus, produktif, dan menghasilkan beberapa terobosan.

"Ketika menghadapi kemungkinan mati di usia dini, itu membuat kalian menyadari bahwa hidup itu berarti dan ada banyak hal yang ingin kalian lakukan," ujar Hawking.

Namun demikian, profesor Fisika Jim Al-Khalili dari Surrey University meyakini Hawking akan tetap jadi orang hebat tanpa atau adanya penyakit yang ia derita. "Aku yakin Stephen Hawking ditakdirkan mencapai hal-hal hebat dalam bidang kosmologi, dengan atau tanpa penyakitnya," katanya.

"Memang benar diagnosanya membuat dia memfokuskan pikiran, namun bisa saja dia meninggalkan Fisika dan melakukan hal lainnya dengan waktunya yang dia pikir cuma sedikit," tambahnya.

Hawking menderita penyakit bernama amyotrophic lateral sclerosis (ALS) yang membuatnya lumpuh total dan bicara dengan bantuan mesin. Namun demikian sampai saat ini, ia tetap aktif dan otaknya tetap cemerlang. Hawking ternyata dikaruniai umur yang panjang. (fyk/fyk)

Let's block ads! (Why?)



from inet.detik http://ift.tt/2y6cmAH
via IFTTT


Demikianlah Artikel Stephen Hawking Ternyata Pemalas, Rajin Karena Terancam Mati

Sekianlah artikel Stephen Hawking Ternyata Pemalas, Rajin Karena Terancam Mati kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Stephen Hawking Ternyata Pemalas, Rajin Karena Terancam Mati dengan alamat link https://berita-sekarang-indo.blogspot.com/2017/10/stephen-hawking-ternyata-pemalas-rajin.html

0 Response to "Stephen Hawking Ternyata Pemalas, Rajin Karena Terancam Mati"

Post a Comment