Komunitas Sego Bungkus, Berbagi Nasi Belajar Peduli

Komunitas Sego Bungkus, Berbagi Nasi Belajar Peduli - Hallo sahabat Berita Terkini Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Komunitas Sego Bungkus, Berbagi Nasi Belajar Peduli, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel apa, Artikel bagaimana, Artikel di mana, Artikel IFTTT, Artikel inet.detik, Artikel kenapa, Artikel siapa, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Komunitas Sego Bungkus, Berbagi Nasi Belajar Peduli
link : Komunitas Sego Bungkus, Berbagi Nasi Belajar Peduli

Baca juga


Komunitas Sego Bungkus, Berbagi Nasi Belajar Peduli

Jakarta - Jalanan Surabaya mulai terlihat sepi saat jam menunjukkan sekitar pukul 11 malam. Sekelompok anak muda berpencar di jalanan. Mereka membagi tugas membagikan nasi bungkus sepaket dengan minuman.

Setiap anak menghampiri orang-orang yang tidur di pinggir jalan dan membangunkannya untuk memberikan makanan yang mereka bawa. Tim d'Youthizen Surabaya ikut dalam kegiatan ini, melihat langsung apa yang dilakukan mereka.

 Komunitas Sego Bungkus, Berbagi Nasi Belajar Peduli

"Pak, maaf mengganggu waktu tidurnya. Ini ada makanan buat bapak," kata I Made Arga, pendiri komunitas Sego Bungkus alias Sebung menghampiri orangtua pengayuh becak yang tertidur di becaknya.

Orangtua tersebut terbangun mengucek matanya dan menerima bungkusan berisi nasi dan air mineral seraya berterima kasih dan mengucap syukur.

Komunitas Sebung rutin membagikan nasi bungkus setiap Jumat malam. Kegiatan ini bermula dari hobi keluyuran malam-malam pendirinya, Arga.

"Aku orangnya insomnia dan sering keluyuran malam-malam. Dari sana aku sering nyasar-nyasar ke tempat -tempat yang banyak orang tidur di jalanan. Aku jadi tahu ternyata di Surabaya masih banyak yang kaya gitu," kenang Arga.

 Komunitas Sego Bungkus, Berbagi Nasi Belajar Peduli

Ketimbang keluyuran tak jelas, Arga terpikir untuk memberi kisah berbeda. Dia kemudian berinisiatif membeli beberapa bungkus nasi goreng dan diberikan kepada orang-orang yang tidur di jalanan.

"Waktu itu aku beli lima bungkus nasi goreng. Salah satunya aku kasih sama ibu-ibu yang tidur di gerobak dekat tempat sampah," Arga mengenang pertama kali dirinya mulai terpikir membagikan nasi.

Rupanya, kegiatan ini membuatnya ketagihan. Bahkan, teman-temannya pun ketularan ketagihan melakukannya. Lama kelamaan, dari cerita mulut ke mulut, semakin banyak orang tergerak bergabung.

"Sasaran kita sebenarnya bukan orang yang dikasih makan tapi orang-orang yang memberi makan. Esensi dari komunitas ini adalah membuka mata kita untuk peduli dan mau berbagi dari hal kecil karena setiap orang bisa melakukannya," kata Arga.

 Komunitas Sego Bungkus, Berbagi Nasi Belajar Peduli

Esensi ini sepertinya tercapai. Vanda Kemala, salah satu pegiat Sebung, mengaku ketagihan berbagi.

"Aku kaya ketampar. Lihat sendiri secara langsung di Surabaya banyak orang gak punya rumah. Membuat diri jadi lebih bersyukur karena masih banyak yang tidak seberuntung kita," kata Vanda.

Ada satu hal berkesan dirasakan Vanda dari rutin berbagi nasi bungkus. Vanda akan selalu mengingat seorang nenek dengan kucing yang pernah ditemuinya.

"Nenek itu tidur beralas kardus di emperan toko. Dia tidur dengan kucing. Ketika makan nasi yang dikasih itu dia berbagi sama kucing. Nenek itu mengajarkan saya bahwa dalam kondisi kekurangan pun kita bisa berbagi," kenang Vanda.

Cerita Vanda hanya salah satu dari sekian banyak pengalaman berharga yang didapatkan anggota komunitas ini. Banyak suka duka mereka alami, mulai dari dipalak preman, sampai cerita lucu dikejar waria. Semua itu mereka lalui dengan saling menjaga agar setiap anggota aman dan kegiatan berlangsung lancar.

Sejak digagas di 2012, sudah ratusan anggota tergabung dengan komunitas Sebung. Mereka adalah relawan yang sukarela membantu dan menyumbang. Dalam sekali kegiatan, rata-rata ada 200 nasi bungkus dibagikan.

"Memang tidak tentu jumlahnya. Tapi rata-rata 200-an bungkus. Kadang saat dekat-dekat hari Jumat tiba-tiba ada donatur bisa sampai 400 bungkus dan kita kadang kebingungan memetakan penerimanya yang membutuhkan," kata Arga.

Itu sebabnya, ke depannya, Arga ingin pengumpulan data orang-orang yang dibagi nasi bisa lebih rapi dan sistematis melalui datafikasi. Dari sana, Arga dan timnya akan lebih mudah memetakan akan ke mana selanjutnya Sebung.

"Kegiatan ini jadi alasan kami berkumpul gak sekadar nongkrong, kami bertukar pikiran untuk ide-ide next-nya. Dengan data tadi kita bisa tahu bagaimana dampaknya lalu akan buat apa. Inginnya, kami juga memberdayakan sehingga dampaknya berkelanjutan," tutupnya. (rns/fyk)

Let's block ads! (Why?)



from inet.detik http://ift.tt/2BLg03K
via IFTTT


Demikianlah Artikel Komunitas Sego Bungkus, Berbagi Nasi Belajar Peduli

Sekianlah artikel Komunitas Sego Bungkus, Berbagi Nasi Belajar Peduli kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Komunitas Sego Bungkus, Berbagi Nasi Belajar Peduli dengan alamat link https://berita-sekarang-indo.blogspot.com/2017/12/komunitas-sego-bungkus-berbagi-nasi.html

0 Response to "Komunitas Sego Bungkus, Berbagi Nasi Belajar Peduli"

Post a Comment