Donald Trump Bikin 'Hulk' dan 'Captain America' Mengamuk

Donald Trump Bikin 'Hulk' dan 'Captain America' Mengamuk - Hallo sahabat Berita Terkini Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Donald Trump Bikin 'Hulk' dan 'Captain America' Mengamuk, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel apa, Artikel bagaimana, Artikel di mana, Artikel IFTTT, Artikel inet.detik, Artikel kenapa, Artikel siapa, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Donald Trump Bikin 'Hulk' dan 'Captain America' Mengamuk
link : Donald Trump Bikin 'Hulk' dan 'Captain America' Mengamuk

Baca juga


Donald Trump Bikin 'Hulk' dan 'Captain America' Mengamuk

Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump jadi bulan-bulanan warganya di Twitter. Bahkan Mark Ruffalo, sang pemeran Hulk di film Avengers, pun ikut berang dan menyuarakan #TrumpShutdown.


Ini bukan pertama kalinya Ruffalo menyuarakan protes terhadap kepemimpinan Trump. Ia dan sejumlah selebritas di Hollywood pun juga merasa gerah dengan kebijakan sang presiden asal Partai Republik tersebut.

Bahkan, pemeran Captain America, Chris Evans, pun sudah sering kali dibuat kesal oleh Donald Trump. Ia berulang kali mengkritik Trump lewat akun Twitter miliknya.


Netizen pun langsung gerak cepat bikin ilustrasi Trump dihajar oleh Captain America.


Aksi protes #TrumpShutdown seharian jadi trending topic di Amerika Serikat. Sejumlah warganet dan para politisi yang menentang Trump pun ikut ramai bersuara di Twitter.


Mereka ramai menyuarakan pendapatnya soal tidak tercapainya kesepakatan antara Partai Republik dan Partai Demokrat di Senat yang membuat buntunya pembahasan rencana anggaran federal Amerika Serikat.
Donald Trump Bikin 'Hulk' dan 'Captain America' MengamukFoto: Ist/Internet

Trump pun tak mau kalah gertak. Ia pun balas menyerang suara oposisi yang menentangnya. Lewat akun Twitter pula ia mencecar balik dengan mengusung tagar #DemocratShutdown.


Perlu diketahui, terhitung sejak Sabtu (20/1/2018), pemerintah federal AS tutup atau mengalami 'shutdown'. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya anggaran negara untuk menjalankan pemerintahan.

Voting yang digelar di Senat pada Jumat malam waktu setempat, gagal meloloskan rencana anggaran pengganti atau 'stopgap spending bill' yang mengatur dana tambahan agar pemerintah federal AS bisa terus berjalan hingga 16 Februari nanti.

Dari total 100 kursi, Republikan memiliki satu kursi lebih banyak dari Demokrat di Senat. Namun dalam voting pada Jumat malam, target mayoritas 60 suara gagal dicapai Republikan. Lebih dari 40 Senator memilih tidak meloloskan rencana anggaran itu.

Pembahasan rencana anggaran dalam Kongres AS selalu dibayangi penutupan pemerintahan sejak tahun fiskal baru yang dimulai Oktober 2017. Sejak saat itu hingga kini, pemerintah federal AS terus beroperasi dengan menggunakan anggaran pengganti.

Sejauh ini sudah ada tiga rencana anggaran pengganti yang diajukan. Dua rencana anggaran pengganti selalu diloloskan Senat AS. Namun untuk yang ketiga, akhirnya gagal diloloskan.

Debat Sengit Soal Imigran

Sebulan terakhir, perdebatan sengit di Kongres AS fokus pada isu imigrasi. Dengan kalangan Demokrat ingin agar rencana anggaran yang diajukan pemerintah Trump juga mencakup anggaran untuk melindungi 700 ribu imigran ilegal yang terancam dideportasi di bawah pemerintahannya. Kalangan Republikan menolak mentah-mentah tuntutan itu.

Para imigran ilegal yang terancam dideportasi itu dikenal sebagai kelompok 'Dreamers', yakni imigran yang masuk secara ilegal ke AS sebagai anak-anak bersama orang tua mereka. Kebanyakan datang dari Meksiko dan Amerika Tengah.

Di bawah program Deferred Action for Childhood Arrivals (DACA) pada era Presiden Barack Obama, para imigran ilegal ini mendapat status legal sementara di AS. Namun program DACA dihentikan pemerintahan Trump sejak September 2017. Trump memberikan waktu kepada Kongres AS hingga 5 Maret untuk membahas program pengganti.

Dengan ditutupnya pemerintahan AS, maka ratusan ribu pekerja federal AS tidak akan bisa bekerja. Para pekerja federal pada lembaga-lembaga yang dianggap 'tidak penting' akan dirumahkan sementara, tanpa mendapat bayaran, hingga penutupan diakhiri.

Sedangkan para pekerja federal pada lembaga-lembaga esensial terkait keamanan nasional juga militer AS, akan tetap bekerja namun tanpa bayaran. Gedung Putih, Kongres AS, Departemen Luar Negeri dan Pentagon akan tetap beroperasi, namun beberapa staf mungkin harus cuti tanpa bayaran.

Sejak tahun 1990, telah terjadi sedikitnya empat kali penutupan pemerintah AS. Terakhir kali, pemerintah AS tutup tahun 2013 saat era Presiden Barack Obama. Saat itu, pemerintahan federal AS tidak beroperasi selama 16 hari. Ada potensi kerugian hingga USD 2 miliar atau sekitar Rp 26 triliun gara-gara berhentinya produktivitas masyarakat AS berdasarkan data Office of Management and Budget. (rou/rou)

Let's block ads! (Why?)



from inet.detik http://ift.tt/2DsBoMY
via IFTTT


Demikianlah Artikel Donald Trump Bikin 'Hulk' dan 'Captain America' Mengamuk

Sekianlah artikel Donald Trump Bikin 'Hulk' dan 'Captain America' Mengamuk kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Donald Trump Bikin 'Hulk' dan 'Captain America' Mengamuk dengan alamat link https://berita-sekarang-indo.blogspot.com/2018/01/donald-trump-bikin-hulk-dan-captain.html

0 Response to "Donald Trump Bikin 'Hulk' dan 'Captain America' Mengamuk"

Post a Comment