Judul : Kisah Ratu Belanda, Bakwan Malang, dan Driver Go-Jek
link : Kisah Ratu Belanda, Bakwan Malang, dan Driver Go-Jek
Kisah Ratu Belanda, Bakwan Malang, dan Driver Go-Jek
Jakarta - Dalam kunjungannya ke Indonesia, Ratu Maxima dari Kerajaan Belanda sempat mampir ke sebuah warung yang berjualan bakwan malang di Sabang, Jakarta Pusat.Kegiatan ini bertujuan mengenal layanan Go-Jek lebih jauh, dengan berbincang langsung dengan pemilik warung Bakwan Malang 23 yang menjadi mitra Go-Food.
Seperti diketahui, dalam kunjungannya kali ini, Ratu Maxima berperan sebagai utusan PBB untuk inklusi keuangan atau dikenal United Nation Secretary General Special Advocate (UNSGSA) for Financial Inclusion.
Jadi, saat menengok warung Bakwan Malang 23, Ratu Maxima mencari tahu langsung dari para mitra bagaimana Go-Jek membantu sektor UMKM dan pekerja informal untuk bisa menjangkau akses keuangan.
Ratu Maxima menyebutkan, inklusi keuangan merupakan hal yang sangat penting dan menjadi salah satu dari tujuh tujuan pembangunan keberlanjutan yang diusung oleh PBB. Dia berjanji akan melakukan peningkatan inklusi keuangan di Indonesia.
"Saya sudah melakukan kontak dengan berbagai pihak yang berkepentingan seperti Bank Indonesia, OJK, para menteri dan sektor swasta. Sejujurnya, teknologi sangat penting bagi peningkatan inklusi keuangan," sebutnya.
Dalam kunjungannya tersebut, Ratu Maxima disambut oleh belasan mitra driver Go-Jek, mitra Go-Food sekaligus pemilik warung Bakwan Malang 23 Ken, Ketua Arisan MAPAN Rara, CEO Go-Pay Aldi Haryopratomo serta komisaris Go-Jek Ronald Waas.
Di kesempatan yang sama, CEO Go-Pay Aldi Haryopratomo mengungkapkan bahwa misi yang dibawa Ratu Maxima sejalan dengan semangat Go-Jek dalam mengakselerasi program inklusi keuangan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Melalui berbagai program, saat ini Go-Jek memungkinkan mitra-nya yang sebelumnya tidak bankable, bisa mengakses lembaga keuangan.
"Kami berdiri di sini memang untuk men-support para pelaku usaha UMKM, karena tiap UMKM tantangannya berbeda. Dari hasil diskusi tadi, Ratu Maxima menyarankan untuk melihat inklusi finansial bagi sektor UMKM secara holistik. Jadi dari mulai supply chain seperti contohnya sumber daging di bakwan malang ini hingga KPR tokonya bisa dikelola. Nah ini sesuai dengan misi kami yang senantiasa memberdayakan sektor UMKM," kata Aldi.
Berbincang dengan Driver Go-Jek
Dalam perbincangannya dengan mitra driver dan merchant Go-Jek, Ratu Maxima juga menanyakan bagaimana kehidupan mereka terbantu dengan adanya aplikasi Go-Jek.
Salah satu mitra driver wanita bernama Nilawati mengatakan kini dirinya bisa mengakses cicilan KPR lewat program yang disediakan Go-Jek.
"Sebelum bergabung dengan Go-Jek saya tidak kepikiran untuk nyicil rumah, tapi setelah ditawari oleh Go-Jek lewat program KPR BTN saya mendaftar," tuturnya.
Diskusi juga terjadi dengan pemilik warung Bakwan Malang 23, Ken mengklaim bahwa sejak bergabung Go-Resto, pihaknya bisa lebih mudah mengatur pendapatan dari warungnya.
"Karena semua transaksi sudah otomatis ada di aplikasi, sudah tidak ribet lagi menghitung uang secara manual," tuturnya.
Lebih lanjut, menurut Aldi, kunjungan Ratu Belanda ini merupakan momen yang sangat baik bagi Indonesia dan Go-Jek untuk memperluas pemahaman terkait keuangan, khususnya untuk sektor UMKM.
"Semoga dengan kedatangan beliau, informasi terkait dengan misi Indonesia di bidang inklusi keuangan semakin tersebar di level global. Dengan demikian tentunya, membuka peluang kolaborasi bagi perusahaan nasional dan global dalam mempercepat inklusi keuangan," harapnya. (rns/rou)
from inet.detik http://ift.tt/2nWWBFc
via IFTTT
Demikianlah Artikel Kisah Ratu Belanda, Bakwan Malang, dan Driver Go-Jek
Anda sekarang membaca artikel Kisah Ratu Belanda, Bakwan Malang, dan Driver Go-Jek dengan alamat link https://berita-sekarang-indo.blogspot.com/2018/02/kisah-ratu-belanda-bakwan-malang-dan.html
0 Response to "Kisah Ratu Belanda, Bakwan Malang, dan Driver Go-Jek"
Post a Comment