Judul : Cerita Pendiri Microsoft yang 'Disingkirkan' Bill Gates
link : Cerita Pendiri Microsoft yang 'Disingkirkan' Bill Gates
Cerita Pendiri Microsoft yang 'Disingkirkan' Bill Gates
Jakarta - Microsoft identik dengan pendirinya, Bill Gates. Tapi selain Gates, ada satu lagi sosok jenius yang merintis perusahaan software raksasa itu. Yaitu Paul Allen, yang baru saja meluncurkan pesawat terbesar dunia bernama Stratolaunch.Mungkin sudah nasib kalau Allen selalu di bawah bayang-bayang Gates. Padahal peran pria berusia 65 tahun ini sangat penting di Microsoft, tak kalah dibandingkan Gates.
Gates dan Allen awalnya bertemu di SMA Lakesie di Seattle. Mereka ini sama-sama gila komputer dan jadi teman dekat. Sama-sama jenius pula sehingga merasa cocok.
"Rambut pirangnya semrawut. Kamu bisa mengatakan 3 hal soal Bill Gates dengan cepat. Dia sungguh pintar. Dia sungguh kompetitif, dia ingin menunjukkan padamu seberapa pintar dirinya. Dan dia sangat sangat gigih," sebut Allen yang dikutip detikINET dari Guardian.
Pada usia 13 tahun, Gates sudah bermimpi mendirikan perusahaan sendiri. Ketika Gates masuk ke universitas Harvard, Allen mengikuti dia dan keduanya banyak menghabiskan waktu merancang software.
Paul Allend dan pesawatnya Stratolaunch. Foto: Fortune
|
Kala itu, Allen menunjukkan majalah Popular Electronic pada Gates. Media itu membahas komputer mikro buatan Micro Instrumentation and Telemetry Systems's (MITS), yaitu Altair 8800. Allen mengusulkan agar mereka membuat implementasi software penerjemah bahasa pemrograman BASIC di sistem tersebut.
Pihak MITS pun memberi mereka kesempatan demonstrasi dan ternyata, penerjemah BASIC itu dapat bekerja dengan sempurna. MITS pun setuju mendistribusikannya dengan nama Altair BASIC.
Begitulah, keberhasilan proyek itu menjadi awal kelahiran Microsoft pada 4 April 1975. Paul Allen-lah yang memberikan nama Microsoft. Sayang seiring berjalannya waktu, hubungan Allen dan Gates malah retak.
Rusaknya Persahabatan
Paul Allen dan Bill Gates dekat sejak SMA dan bersama-sama mendirikan Microsoft. Namun hubungan keduanya retak. Allen mengklaim semuanya karena ulah Gates.
Cerita retaknya hubungan Gates dan Allen terungkap dalam buku biografi Allen berjudul Idea Man: a Memoir. Di situ Allen banyak menceritakan kedekatannya dengan Gates sekaligus bagaimana berakhirnya hubungan baik mereka.
Foto: Getty Images
|
Seperti dikisahkan sebelumnya, Gates dan Allen awalnya bertemu di SMA Lakeside di Seattle. Mereka ini sama-sama gila komputer dan jadi teman dekat. Sama-sama jenius pula sehingga merasa cocok.
Tahun 1975, keduanya mendirikan Microsoft yang lantas berkembang luar biasa. Nah, pembagian saham pun dilakukan. Gates meminta bagian lebih banyak karena merasa bekerja lebih keras.
"Aku berasumsi kemitraan kami 50-50. Tapi Bill punya ide lain," tulis Allen. Gates meminta bagian saham Microsoft lebih besar, 64-36. Allen akhirnya setuju karena merasa Gates sangat bawel dan dia tak ingin berkonflik.
Sayang, relasi mereka makin buruk seiring bertambah besarnya Microsoft. Allen dan Gates sering adu argumentasi selama berjam-jam. Kemudian puncaknya, Gates memasukkan temannya Steve Ballmer yang di kemudian hari akan menjadi CEO Microsoft.
Foto: Getty Images
|
Gates langsung menawari bagian saham 8,75% ke Ballmer, yang membuat Allen marah. Pada tahun 1982, Allen sakit kanker dan absen bekerja. Saat kembali ke Microsoft, dia merasa tak dianggap lagi. Tak hanya itu, Allen juga mendengar kalau Gates dan Ballmer ingin mengurangi jatah sahamnya.
"Tidak bisa lagi menahan diri, aku meledak pada mereka dan berteriak semua ini tidak bisa dipercaya. Menunjukkan karaktermu yang sebenarnya," papar Allen.
Ballmer dan Gates pun menyadari kesalahan mereka dan minta maaf, tapi bagi Allen, hubungan mereka tak bisa diperbaiki lagi. Maka, Allen memutuskan mundur dari Microsoft.
Gates mencoba membeli saham Microsoft yang dimiliki Allen seharga USD 5 per lembar, tapi Allen menolaknya. Keputusan itu sangat tepat karena harga saham Microsoft kemudian sangat tinggi. Sekarang saja kekayaan Allen lebih dari USD 21 miliar karena masih memiliki banyak saham Microsoft.
"Kupikir kemitraan kami berdasarkan keadilan, namun aku melihat kepentingan pribadi Bill mengesampingkan semua pertimbangan lain. Dia ingin mengambil sebanyak mungkin kue dan itulah yang tak bisa kuterima," sebut Allen.
Cerita Allen di buku biografinya itu pernah dikomentari oleh Gates, di mana dia tak setuju dengan berbagai cerita Allen. Namun apapun yang telah terjadi di masa lalu, Gates tetap berterima kasih pada Allen.
"Meskipun ingatanku pada semua peristiwa itu mungkin berbeda dari Paul, aku menghargai persahabatannya dan kontribusi penting yang dibuatnya pada dunia teknologi dan Microsoft," sebut Gates.
Paul Allen dan Bill Gates saat 1981 dan 2013. Foto: Internet
|
Pada tahun-tahun belakangan ketika mereka makin tua, hubungan mereka mulai membaik. Bahkan keduanya tak segan berfoto bersama lagi, mungkin sembari mengingat bagaimana dulu mereka berduet membuat Microsoft jaya.
Dan seperti diketahui, Gates dan Allen sudah lama tak lagi aktif di Microsoft. Gates bersama istri, Melinda, sibuk mengurusi filantropi di yayasan Bill & Melinda Gates Foundation. Sedangkan Allen banyak berinvestasi, antara lain membeli klub football Seattle Seahawks dan menciptakan pesawat terbesar dunia, Stratolaunch untuk meramaikan perlombaan ke luar angkasa. (fyk/afr)
from inet.detik http://ift.tt/2p7TR7r
via IFTTT
Demikianlah Artikel Cerita Pendiri Microsoft yang 'Disingkirkan' Bill Gates
Anda sekarang membaca artikel Cerita Pendiri Microsoft yang 'Disingkirkan' Bill Gates dengan alamat link https://berita-sekarang-indo.blogspot.com/2018/03/cerita-pendiri-microsoft-yang.html
0 Response to "Cerita Pendiri Microsoft yang 'Disingkirkan' Bill Gates"
Post a Comment