Judul : Internet Malah Bikin Orang Kesepian, Ini Alasannya
link : Internet Malah Bikin Orang Kesepian, Ini Alasannya
Internet Malah Bikin Orang Kesepian, Ini Alasannya
Jakarta - Kemampuan kita berkomunikasi kini dipermudah dengan kehadiran ponsel dan internet. Keduanya seolah mendekatkan jarak di antara orang yang berjauhan.Namun nyatanya, internet tak membuat kita lebih terhubung dengan orang lain. Dikutip detikINET dari Inc, Jumat (22/6/2018), beberapa studi mengungkapkan setengah dari pengguna internet merasa kesepian dan terisolasi. Berikut ulasannya.
Foto: thinkstock
|
1. Hubungan menjadi lebih dangkal
Internet membuat hubungan antara satu sama lain menjadi lebih dangkal. Artinya, kita tidak pernah berkomunikasi secara langsung dengan orang lain. Kita terlalu sibuk membuat pencitraan yang baik untuk diposting di media sosial atau berekspresi hanya melalui emoji.
Jadi, dibandingkan saling berbagi secara langsung, kita malah berlomba menampilkan sesuatu yang 'mewah' melalui media sosial. Kebutuhan untuk menjaga citra bahwa segala sesuatunya 'terlihat' sempurna dapat berakibat buruk ke dalam kehidupan nyata, karena media sosial tidak menghubungkan kita dengan orang lain secara mendalam.
Itulah sebabnya, mengapa kita terkadang merasa kesepian bahkan saat berada dalam sebuah perkumpulan maupun berada di tempat ramai.
Foto: Thinkstock
|
2. Screen time mempengaruhi kemampuan membaca isyarat sosial
Screen time adalah waktu yang kita gunakan untuk memandang layar, baik televisi, komputer, maupun ponsel. Hal ini diketahui memberi pengaruh buruk terhadap kemampuan membaca keadaan di sekitar.
Chatting tanpa emoji misalnya, seolah memberikan fakta bahwa kita sedang marah. Padahal kenyataannya tak seperti yang dipikirkan. Boleh jadi kita chatting menggunakan banyak emoji 'bahagia' namun kita tak sebahagia kenyataannya pun sebaliknya.
Atau saat melakukan video call. Kita mendapati lawan bicara kita terlihat senang, padahal kita tak tahu beban yang sedang dipikulnya.
Lambat laun, screen time akan menjadi 'patokan' seseorang dalam menilai sesuatu. Dan hal tersebut jelas akan mengikis kemampuan kita dalam 'membaca' seseorang secara nyata.
Foto: GettyImages/Andreas Rentz
|
3. Hubungan didasari kuantitas, bukan kualitas
Pengguna Facebook rata-rata memiliki 338 teman aktif. Followers aktif di akun Instagram berkisar pada angka 30 persen dari jumlah followers asli. Namun, memiliki banyak teman di media sosial tidak semata membuat diri menjadi tidak kesepian.
Beberapa studi mengungkapkan, makin banyak kita memiliki teman di media sosial, semakin tinggi pula tingkat stres yang dialami. Hal ini terjadi karena setiap orang memiliki cara menghadapi yang tidak sama. Makin banyak jumlah teman di media sosial, makin tinggi pula 'standar' postingan yang akan ditampilkan.
Memiliki sedikit teman atau sahabat yang nyata lebih baik untuk kesehatan mental dibandingkan memiliki puluhan ribu follower di media sosial yang bahkan kita sendiri tak ketahui keberadaannya.
Foto: thinkstock
|
4. Kecanduan ponsel mengganggu komunikasi tatap muka
Pernahkah kita melihat sebuah keluarga yang sedang makan di sebuah restoran, tidak saling berbicara dan malah sibuk dengan ponsel masing-masing?
Atau saat kita mudik ke kampung halaman, berapa orang yang berkomunikasi secara langsung dengan keluarga? Dan berapa kali kita melihat lawan bicara kita membalas chatting atau e-mail ketika kita sedang berbicara?
Studi mengatakan, orang mengecek ponselnya rata-rata 35 hingga 74 kali per hari. Bahkan remaja bisa melakukannya lebih dari itu.
Ironis memang ketika banyak orang malah sibuk melihat media sosialnya, melihat apa yang orang lain lakukan, dibandingkan memperhatikan seseorang yang berada di hadapannya.
Kita tidak bisa memiliki sebuah interaksi tatap muka yang berkualitas, apabila kita sibuk mengecek ponsel kita setiap saat. Itulah mengapa pada akhirnya kita malah merasa 'kesepian'.
Foto: thinkstock
|
5. Pekerjaan jarak jauh dapat mengisolasi diri
Internet membantu kita menyelesaikan pekerjaan dari luar kantor. Hal tersebut tergolong cukup baik karena faktor efektivitas dan efisiensi waktu.
Namun, pekerjaan jarak jauh (remote work) justru mengurangi komunikasi sesama rekan kerja. Komunikasi via email atau telepon tidak sama seperti pertemuan tatap muka.
Terkadang, sesama rekan kerja kita dapat mengerti apa yang dihadapi oleh kita, baik masalah pekerjaan maupun personal, hanya melalui email atau chatting.
Bagi sebagian orang, hal tersebut justru malah membuat dirinya semakin terisolasi, mengingat orang di sekitarnya tidak memahami apapun yang sedang dihadapinya dan bagaimana cara menyelesaikan masalahnya.
Kehadiran internet memang mempermudah berbagai hal, mulai dari pekerjaan hingga bertemu kawan lama. Namun, penggunaan secara berlebihan justru dapat mengakibatkan perasaan kesepian yang cukup memprihatinkan.
Jadi, ajaklah seseorang bertemu, bergabunglah dengan sebuah organisasi, dan berkomunikasilah dengan sesama rekan kerja kantor secara langsung.
Hal tersebut dapat membantu mengurangi rasa kesepian yang dialami karena terlalu sibuk berada di dunia maya. Selain itu, bersosialisasi secara langsung memiliki efek yang baik untuk kesehatan mental dan dapat mengurangi stres. (rns/rns)
from inet.detik https://ift.tt/2KdPbWT
via IFTTT
Demikianlah Artikel Internet Malah Bikin Orang Kesepian, Ini Alasannya
Anda sekarang membaca artikel Internet Malah Bikin Orang Kesepian, Ini Alasannya dengan alamat link https://berita-sekarang-indo.blogspot.com/2018/06/internet-malah-bikin-orang-kesepian-ini.html
0 Response to "Internet Malah Bikin Orang Kesepian, Ini Alasannya"
Post a Comment