Anak Indonesia Pamer Drone Pertanian di Kancah Internasional

Anak Indonesia Pamer Drone Pertanian di Kancah Internasional - Hallo sahabat Berita Terkini Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Anak Indonesia Pamer Drone Pertanian di Kancah Internasional, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel apa, Artikel bagaimana, Artikel di mana, Artikel IFTTT, Artikel inet.detik, Artikel kenapa, Artikel siapa, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Anak Indonesia Pamer Drone Pertanian di Kancah Internasional
link : Anak Indonesia Pamer Drone Pertanian di Kancah Internasional

Baca juga


Anak Indonesia Pamer Drone Pertanian di Kancah Internasional

Jakarta - Tim BeeHive Drones mewakili Indonesia di ajang Imagine Cup 2018. Mereka memperkenalkan sistem drone yang bisa diakses dari aplikasi mobile, untuk menghadirkan solusi pertanian yang presisi bagi para petani.

Adalah Ishak Hilton Pujantoro, Muhamad Randi Ritvaldi, Anindita Pradana Suteja dan Albertus Gian, empat mahasiswa pascasarjana Universitas Alliance Manchester Business School, Inggris, yang berada di balik penciptaan drone ini.

Sebelumnya, mereka berhasil lolos menjuarai final regional Asia Pasifik Imagine Cup 2018 yang di selenggarakan oleh Microsoft. Keberhasilan ini membawa BeeHive Drones tampil di final dunia Imagine Cup 2018 di markas besar Microsoft, Seattle, Amerika Serikat.

Beehive Drones melalui proyeknya yang dinamakan Beehive Agriculture, ingin membantu petani dan industri pertanian mengatur lahan pertanian mereka dengan menggunakan drone yang diakses lewat ponsel.

Dengan layanan ini, petani tinggal memesan layanan drone Beehive lewat aplikasi untuk merawat lahan pertanian mereka. Drone pun akan dikirimkan lewat drone station yang sudah ditempatkan di sekitar lahan. Jadi, para petani tak perlu punya drone sendiri.

Meski tak keluar sebagai pemenang Imagine Cup 2018 tingkat global, BeeHive Drones memukau para juri dan memperkenalkan karya mereka ke kancah internasional.

Irving Hutagalung, Audience Evangelism Manager dan Commercial Software Engineering Microsoft Indonesia yang juga menjadi salah satu mentor untuk tim Indonesia menyebutkan, di Microsoft, mereka terus mengajak inovator muda memiliki keberanian untuk maju dan mengembangkan solusi yang akan memecahkan permasalahan dunia nyata.

"Kami bangga dengan BeeHive Drones yang telah mewakili Indonesia di tingkat dunia dan berbagi ide inovatif mereka yang tentu saja akan mengubah dunia. Kami sangat menantikan bagaimana tim ini dapat mengembangkan teknologi mereka lebih jauh dan benar-benar membawa dampak bagi Indonesia," sebutnya.

Sementara itu, tim BeeHive Drones mengucapkan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak yang mengantarkan mereka hingga ke babak final Imagine Cup 2018.

"Kami merasa bangga dan terhormat dapat mewakili Indonesia dalam final dunia Imagine Cup. Kami mengucapkan terima kasih kepada BEKRAF, Kementerian Pertanian dan Microsoft Indonesia. Rencana kami dalam waktu dekat ini adalah untuk memperkenalkan teknologi drone kami ke berbagai perkebunan dan perusahaan agrikultur," kata Albertus Gian, CEO BeeHive Drones.

Disebutkan Gian, mereka tak ingin teknologi drone mereka terbatas untuk agrikultur. BeeHive Drones juga membuka kesempatan untuk kolaborasi dengan siapa saja.

"Kami merupakan pengelola sistem drone yang dapat dialihfungsikan untuk keperluan lain. Kami sudah terhubung dengan beberapa klien potensial diberbagai bidang, sistem pengantaran, dan sistem komunikasi," ujarnya.

Anak Indonesia Pamer Drone Pertanian di Kancah Internasional Pemenang Imagine Cup 2018 tim smartARM asal Kanada. Foto: Microsoft

Para Pemenang Imagine Cup ke-16

Dengan berakhirnya perhelatan Imagine Cup ke 16 di Seattle, AS, Microsoft pun mengumumkan pemenang kompetisi inovasi teknologi berskala dunia ini.

Team smartARM asal Kanada memenangkan penghargaan utama dengan teknologi tangan prostetik robot fungsional mereka yang didukung oleh Microsoft Azure.

Tangan prostetik tersebut dilengkapi dengan kamera yang ditanam di telapak tangan untuk membantu mengenali objek dan memperkirakan kekuatan genggaman yang paling tepat untuk objek tersebut.

Dengan bantuan teknologi seperti pembelajaran mesin dan computer vision, lengan ini dapat menjadi lebih fungsional karena terus belajar dan menangkap lebih banyak data.

Di samping hadiah uang tunai USD 85 ribu dan paket Azure seharga USD 50 ribu, mereka juga akan mengikuti sesi mentoring dengan CEO Microsoft Satya Nadella. Tentu saja ini adalah kesempatan mahal yang didambakan semua peserta Imagine Cup.

Juara kedua dimenangkan Tim iCry2 Talk dari Yunani. Mereka menciptakan teknologi yang memungkinkan orang tua memahami pesan di balik tangisan bayi secara real-time.

Sementara juara ketiga, dimenangkan tim Mediated Ear asal Jepang yang menciptakan software untuk orang dengan gangguan pendengaran, sehingga mereka bisa fokus pada pembicara khusus di antara banyak percakapan melalui bantuan deep learning.

Tahun ini, delapan tim dari wilayah Asia Pasifik masuk ke dalam semi-final. Jumlah ini yang terbanyak dibandingkan wilayah lainnya.

Dalam kompetisi Imagine Cup edisi ke 16 ini, Microsoft menambahkan tiga kategori penghargaan khusus untuk menjawab tantangan transformasi digital saat ini yaitu: Artificial Intelligence, Big Data, dan Mixed Reality.

Berikut adalah masing-masing pemenang untuk kategori tersebut:

Artificial Intellegence

Tim Sochware dari Nepal. Menawarkan solusi yang dirancang untuk membantu petani mengidentifikasi penyakit tanaman, menyarankan strategi mitigasi, terhubung dengan para ahli, dan diperbarui dengan temuan pertanian baru-baru ini untuk memastikan panen yang lebih sukses.

Big Data

Tim DrugSafe asal India, memperkenalkan sistem validasi obat holistik menggunakan teknologi yang dibangun di atas big data untuk menginformasikan pengguna jika obat tertentu aman untuk digunakan.

Mixed Reality

Tim Pengram dari Amerika Serikat, membuat platform AR dan VR yang didesain bagi teknisi untuk 'diteleportasi' ke dalam ruang kerja saat diperlukan.

Masing-masing tim tersebut mendapatkan hadiah uang tunai sebesar US 15 ribu dan paket Azure senilai USD 30 ribu untuk meningkatkan usaha mereka kedepannya.

Diselenggarakan setiap tahunnya sejak 2013, Microsoft Imagine Cup menjadi kompetisi teknologi pelajar bergengsi pertama di dunia, yang dikenal di kalangan peserta sebagai 'Olimpiade kompetisi teknologi pelajar'. Hingga kini, kurang lebih sebanyak 1,8 juta pelajar dari 190 negara telah terlibat dalam program Imagine Cup. (rns/asj)

Let's block ads! (Why?)



from inet.detik https://ift.tt/2LOhgox
via IFTTT


Demikianlah Artikel Anak Indonesia Pamer Drone Pertanian di Kancah Internasional

Sekianlah artikel Anak Indonesia Pamer Drone Pertanian di Kancah Internasional kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Anak Indonesia Pamer Drone Pertanian di Kancah Internasional dengan alamat link https://berita-sekarang-indo.blogspot.com/2018/07/anak-indonesia-pamer-drone-pertanian-di.html

0 Response to "Anak Indonesia Pamer Drone Pertanian di Kancah Internasional"

Post a Comment