Judul : Twitter Libatkan Pengguna Buat Aturan
link : Twitter Libatkan Pengguna Buat Aturan
Twitter Libatkan Pengguna Buat Aturan
Jakarta - Peraturan di berbagai layanan media sosial termasuk Twitter, diciptakan melalui proses yang ketat. Kini Twitter melibatkan pengguna membuat aturan di layanannya.Sebelumnya, setiap peraturan Twitter melalui proses penelitian mendalam dan kemitraan dengan anggota Trust and Safety Council Twitter serta para ahli lainnya. Ini dilakukan guna memastikan kebijakan-kebijakan tersebut sesuai bagi setiap pengguna.
Sekarang, Twitter mencoba sesuatu yang baru dengan meminta feedback atau umpan balik pengguna sebelum kebijakan tersebut resmi menjadi bagian dari peraturan Twitter.
"Selama tiga bulan terakhir, Twitter mengembangkan kebijakan baru untuk mengatasi penggunaan bahasa yang tidak manusiawi di Twitter," kata Twitter Indonesia dalam keterangan resminya, Kamis (27/9/2018).
Penggunaan bahasa seperti ini menurut Twitter dapat berakibat buruk terhadap penggunaan platformnya, termasuk normalisasi kekerasan yang serius.
Beberapa konten ini termasuk dalam kebijakan perilaku kebencian di Twitter yang melarang ajakan kekerasan terhadap atau menyerang secara langsung, atau mengancam orang lain atas dasar ras, etnis, asal kebangsaan, orientasi seksual, jenis kelamin, identitas gender, afiliasi agama, usia, disabilitas, atau penyakit serius.
Namun ada juga tweet yang dianggap banyak orang kasar, bahkan ketika mereka tidak melanggar peraturan Twitter. Media sosial berlogo burung biru ini berupaya mengatasi hal tersebut untuk menciptakan percakapan publik yang lebih sehat.
"Dengan perubahan ini, Twitter ingin memperluas kebijakan perilaku kebencian dengan menyertakan konten yang merendahkan orang lain berdasarkan keanggotaan mereka dalam kelompok yang dapat diidentifikasi, bahkan ketika materi tidak menyebutkan target langsung," jelas Twitter.
Banyak akademisi telah meneliti hubungan antara dehumanisasi dan kekerasan. Contohnya, Susan Benesch menggambarkan bahasa yang tidak manusiawi sebagai ciri dari ungkapan yang berbahaya, karena dapat membuat kekerasan seolah-olah hal yang dapat diterima.
Selain itu, ada Herbert Kelman yang mengemukakan bahwa dehumanisasi melemahkan kemampuan untuk menahan desakan melakukan kekerasan.
"Kami mengharapkan umpan balik pengguna untuk memastikan adanya perspektif global serta mendapatkan gambaran tentang bagaimana dampak kebijakan ini terhadap beragam komunitas dan budaya," kata Legal, Policy and Trust & Safety Lead Twitter Vijaya Gadde.
Gadde menyebutkan, untuk bahasa yang tidak diwakili di sini, tim kebijakan Twitter akan bekerja sama dengan organisasi non-pemerintah lokal dan pembuat kebijakan untuk memastikan perspektif mereka menjadi bahan pertimbangan.
"Ini adalah bagian dari upaya bersama kami untuk meningkatkan kesehatan percakapan publik di Twitter dan kami berharap ini memberi pemahaman yang lebih baik kepada pengguna tentang bagaimana peraturan baru dibuat. Kami ingin pengguna menjadi bagian dari proses ini," ujarnya.
Untuk berpartisipasi menentukan aturan Twitter, pengguna bisa mengisi survei yang bisa diakses melalui blognya, hingga Selasa 9 Oktober 2018 pukul 20.00 WIB.
Setelahnya, Twitter akan melanjutkan proses reguler yang mengikutsertakan kelompok kerja lintas fungsi, termasuk anggota pengembangan kebijakan kami, penelitian pengguna, engineers, dan tim penegakan peraturan. (rns/krs)
from inet.detik https://ift.tt/2NHNFCh
via IFTTT
Demikianlah Artikel Twitter Libatkan Pengguna Buat Aturan
Anda sekarang membaca artikel Twitter Libatkan Pengguna Buat Aturan dengan alamat link https://berita-sekarang-indo.blogspot.com/2018/09/twitter-libatkan-pengguna-buat-aturan.html
0 Response to "Twitter Libatkan Pengguna Buat Aturan"
Post a Comment