Literasi Digital, Bentengi Anak dari Hoax

Literasi Digital, Bentengi Anak dari Hoax - Hallo sahabat Berita Terkini Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Literasi Digital, Bentengi Anak dari Hoax, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel apa, Artikel bagaimana, Artikel di mana, Artikel IFTTT, Artikel inet.detik, Artikel kenapa, Artikel siapa, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Literasi Digital, Bentengi Anak dari Hoax
link : Literasi Digital, Bentengi Anak dari Hoax

Baca juga


Literasi Digital, Bentengi Anak dari Hoax

Jakarta - Pendidikan literasi digital untuk anak-anak tidak hanya tentang bagaimana menjelajahi internet dengan aman.

Di saat berita palsu dan hoax semakin mudah tersebar, anak-anak harus dididik untuk tidak langsung mempercayai semua informasi yang mereka baca di internet dan media sosial.

Literasi Digital, Bentengi Anak dari Hoax Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET
Namun, sebelum mengajarkan hal tersebut kepada anak, orang tua dan guru harus terlebih dahulu mengerti bagaimana menyikapi informasi yang diterima di media sosial.

"Buat kami di Yayasan Cinta Anak Bangsa, orang tua dan guru ini adalah bagian dari ekosistem untuk anak-anak," kata Sekretaris Jenderal YCAB Foundation M. Farhan, saat peluncuran Think Before You Share di Ruang Komunal Indonesia, Jakarta, Senin (22/10/2018).

"Sekarang interface-nya nambah, yang namanya platform digital. Platform digital ini menjadi bagian dari ekosistem baru anak-anak sekolah zaman sekarang. Nah, ini yang harus kita respon dengan sangat baik," lanjutnya.

Untuk itu, Facebook dan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) bekerjasama dalam program Think Before You Share (TBYS). Kini di tahun ketiganya, program ini akan menjangkau target baru, yaitu orang tua dan guru.

Nantinya, orang tua dan guru akan menerima modul yang terkait dengan perilaku anak-anak, terutama remaja, di media sosial beserta potensi dan implikasinya.

"Modulnya itu lebih banyak bagaimana skill dalam kehidupan dunia digital itu dipraktekkan. Sikap-sikap seperti itu sebelum kita tularkan ke anak harus kita pelajari terlebih dulu," jelas Farhan.

Literasi Digital, Bentengi Anak dari Hoax Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET

Farhan menambahkan, keterampilan yang dimaksud adalah empati, jadi peserta nantinya akan diajarkan berpikir terlebih dahulu sebelum menyebarkan konten.

Program ini nantinya akan memberikan pelatihan kepada 21.000 orang tua, guru dan anak di 150 sekolah yang tersebar di tujuh provinsi. Dengan adanya program ini, Facebook dan YCAB berharap bahwa membantu pengguna media sosial untuk lebih kritis sebelum membagikan informasi yang tidak jelas.

"Intinya tujuan dari kegiatan ini adalah bagaimana kita meningkatkan kapabilitas untuk penerima atau pengguna sosmed, apa pun sosmed tersebut," kata Public Policy Lead Facebook Indonesia, Ruben Hattari dalam kesempatan yang sama.

"Bagaimana mereka kalau mendapatkan konten mereka bisa menggunakan akal sehatnya, berpikir secara kritis terhadap konten tersebut dan mereka bisa menggunakan empatinya," pungkasnya. (rns/rns)

Let's block ads! (Why?)



from inet.detik https://ift.tt/2Pe8zJ5
via IFTTT


Demikianlah Artikel Literasi Digital, Bentengi Anak dari Hoax

Sekianlah artikel Literasi Digital, Bentengi Anak dari Hoax kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Literasi Digital, Bentengi Anak dari Hoax dengan alamat link https://berita-sekarang-indo.blogspot.com/2018/10/literasi-digital-bentengi-anak-dari-hoax.html

0 Response to "Literasi Digital, Bentengi Anak dari Hoax"

Post a Comment