Kominfo Sudah Saring 500 Konten Penembakan Brutal di New Zealand

Kominfo Sudah Saring 500 Konten Penembakan Brutal di New Zealand - Hallo sahabat Berita Terkini Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kominfo Sudah Saring 500 Konten Penembakan Brutal di New Zealand, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel apa, Artikel bagaimana, Artikel di mana, Artikel IFTTT, Artikel inet.detik, Artikel kenapa, Artikel siapa, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kominfo Sudah Saring 500 Konten Penembakan Brutal di New Zealand
link : Kominfo Sudah Saring 500 Konten Penembakan Brutal di New Zealand

Baca juga


Kominfo Sudah Saring 500 Konten Penembakan Brutal di New Zealand

Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara angkat bicara perihal aksi penembakan brutal yang terjadi di dua masjid di New Zealand (Selandia Baru). Rudiantara menyebutnya sebagai tragedi berdarah.

Aksi keji tersebut direkam secara live streaming oleh salah satu pelaku. Video itu pun langsung menyebar di berbagai layanan media sosial.

Mengomentari hal itu lewat Twitter, Rudiantara mengatakan bahwa Kominfo telah menyaring ratusan postingan terkait aksi penembakan itu di berbagai platform medsos seperti Facebook, Instagram, hingga Twitter.

"Berkaitan dengan tragedi berdarah di Selandia Baru, dengan ini Kominfo menyampaikan bahwa sejak Jumat siang ini telah menapis video rekaman penembakan yang beredar di internet dan media sosial. Sudah sekitar 500 posting yang ditapis dari berbagai platform sampai sore ini," kata Menkominfo lewat cuitannya.

Sampai saat ini, dikatakan Rudiantara, Kominfo terus melakukan penyaringan konten-konten tersebut lewat kerja sama dengan instansi pemerintah lainnya.

Dalam kesempatan ini, pria yang disapa Chief RA ini turut mengingatkan agar masyarakat tak turut serta menyebarkan video penembakan brutal yang terjadi di dua masjid Christchurch, Selandia Baru.

"Kami mengimbau agar masyarakat tidak ikut menyebarkan video atau tautan terhadap konten kekerasan yang brutal tersebut. Kominfo akan terus memantau dan mengupayakan dengan maksimal penapisannya," pungkasnya.

Sejauh ini, setidaknya 49 orang tewas dalam tragedi tersebut. Dubes RI untuk Selandia Baru di Wellington, Tantowi Yahya, menyatakan ada 2 WNI yang turut menjadi korban luka dalam serangan tersebut.

(agt/krs)

Let's block ads! (Why?)



from inet.detik https://ift.tt/2W1ta36
via IFTTT


Demikianlah Artikel Kominfo Sudah Saring 500 Konten Penembakan Brutal di New Zealand

Sekianlah artikel Kominfo Sudah Saring 500 Konten Penembakan Brutal di New Zealand kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Kominfo Sudah Saring 500 Konten Penembakan Brutal di New Zealand dengan alamat link https://berita-sekarang-indo.blogspot.com/2019/03/kominfo-sudah-saring-500-konten.html

Related Posts :

2 Responses to "Kominfo Sudah Saring 500 Konten Penembakan Brutal di New Zealand"

  1. mari segera bergabung dengan kami.:)
    di ajoqq.club/games.^^
    BONUS CASHBACK 0.3% setiap senin
    BONUS REFERAL 20% seumur hidup.
    segera di add black.berry pin 58CD292C.AJoQQ.club/games.:)

    ReplyDelete
  2. POKERVITA HADIR SEBAGAI STIUS JUDI KARTU ONLINE DENGAN MINIMAL DEPOSIT 10RB YANG DIDUKUNG OLEH SERVER TERBAIK DI INDONESIA PKV GAMES. ANDA SEMUA DAPAT MENIKMATI BERBAGAI JENIS PERMAINAN KARTU MULAI DARI BandarPoker, PokerOnline, CapsaSusun, DominoQQ, BandarQ, AduQ, SAKONG, BANDAR66.

    Promo Terbesar Dari POKERVITA Situs Judi Poker, Domino99 dan BandarQ Online.
    * Promo Bonus Turnover Harian/Mingguan/Bulanan
    * Promo Refferal 15% Seumur Hidup

    POKERVITA juga menyediakan beberapa game populer saat ini, Judi Bola, Casino Online, Sabung Ayam, Tembak Ikan Joker.

    DAFTAR KLIK SINI

    Info Lebih Lanjut Hubungi :
    WA: 0812.2222.996
    BBM : PKRVITA1 (HURUF BESAR)
    Wechat: pokervitaofficial
    Line: vitapoker

    ReplyDelete