Ketika Para YouTuber Tenar Mengaku Kelelahan

Ketika Para YouTuber Tenar Mengaku Kelelahan - Hallo sahabat Berita Terkini Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Ketika Para YouTuber Tenar Mengaku Kelelahan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel apa, Artikel bagaimana, Artikel di mana, Artikel IFTTT, Artikel inet.detik, Artikel kenapa, Artikel siapa, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Ketika Para YouTuber Tenar Mengaku Kelelahan
link : Ketika Para YouTuber Tenar Mengaku Kelelahan

Baca juga


Ketika Para YouTuber Tenar Mengaku Kelelahan

Jakarta - Mungkin banyak yang merasa jadi YouTuber itu gampang. Bikin video, upload, terima uang, dan begitu seterusnya. Meski begitu, tak sedikit dari para kreator konten ini yang merasa tertekan untuk terus berkarya di dalam platform berbagai video tersebut.

Salah satunya adalah Felix Kjellberg, atau lebih dikenal dengan nama PewDiePie. Kerap disebut sebagai YouTuber paling sukses di jagat raya pun tak membuatnya terhindar dari tekanan dalam membuat konten.

Pria berkebangsaan Swedia ini mengaku sangat ketakutan untuk rehat dan mundur sejenak dari jadwalnya yang sangat padat dalam menjalani profesinya sebagai YouTuber. Lantas, mengapa ia begitu ketakutan?

"Kamu (akan) menyadari bahwa kamu tidak bisa rehat begitu saja. Jika kamu istirahat, maka angkamu akan jatuh," ujarnya, sebagaimana detikINET kutip dari The Guardian.
Angka yang dimaksud PewDiePie dalam ucapannya adalah jumlah penonton video. Angka tersebut merupakan salah satu aspek yang diperhatikan oleh algoritma YouTube dalam menampilkan video buatan kita pada penonton pada umumnya.

Ya, tuntutan untuk terus membuat konten tampak jadi salah satu mimpi buruk bagi para YouTuber. Terlebih, algoritma dari YouTube seakan 'memaksa' para kreator agar membuat video sebanyak mungkin secara terus-menerus.

"Algoritma YouTube lebih memilih channel yang mengunggah video secara reguler serta fokus pada satu topik," ujar Zoe Glatt, peneliti yang mengobservasi etnografi digital pada YouTuber.

Ketika Para YouTuber Tenar Mengaku KelelahanPewDiePie. Foto: istimewa

"Para kreator didorong untuk mengejar kuantitas dibanding kualitas agar mereka bisa sukses di YouTube. Ditambah dengan kurangnya kejelasan mengenai konten apa yang sebenarnya akan dipromosikan oleh YouTube dan mana yang akan dimonetisasi, hal tersebut akan berbuntut pada stres yang menimpa para kreator," tuturnya menambahkan.

Tekanan untuk terus membuat konten pun dirasakan oleh Lucy Moon, YouTuber asal Inggris. Ia mengaku sempat membuat 30 atau 31 video dalam sebulan pada 2017 lalu, yang tanpa disadari mampu menganggu kesehatan mentalnya.

"Saya tidak menyangka ini memberikan efek yang besar pada kesehatan mental saya. Jadwal tidur berantakan, kurang makan, tapi saya berusaha tetap tenang. Ini sulit karena kalian tidak bisa begitu saja kelihatan berantakan di depan kamera. Kalian harus kelihatan memiliki hidup yang sempurna," ujarnya.

"Ini adalah yang sangat kuinginkan. Lalu kenapa aku tak bahagia? Tak masuk akal. Karena inilah impianku. Dan aku tak bahagia. Ini sungguh bodoh," sebut vlogger Elle Mills dalam videonya beberapa waktu silam.


Ia mengaku kecemasan dan depresi menghantuinya justru setelah terkenal sebagai YouTuber. Kala itu, ia pun memutuskan istirahat sejenak untuk memulihkan pikirannya.

Atta Halilintar yang berstatus YouTuber dengan belasan juta subscriber pun mengaku jenuh karena setiap hari harus memikirkan ide dan konsep. Sampai-sampai ia pernah sakit karena waktunya dihabiskan untuk memikirkan konten. Tidak hanya jenuh, ia sampai merasa tertekan hingga setiap harinya susah tidur.

"Jadi aku tidur misalnya jam 10, jam 9 aku di kasur itu kepala aku benar-benar mikir mulu konten apa," kata Atta belum lama ini."Aku jadinya nulis di kamar, ada ide ini. Sampai jam 1, jam 2 itu aku nggak tidur," sambungnya.

Ia juga merasa ada segelintir orang menganggap membuat konten itu mudah. Padahal selain membuat konten, ia selalu mencari inspirasi dari YouTuber luar negeri yang lebih sukses dan terus mengamati konten seperti apa yang sedang trending. Tapi, Atta mengaku walau jenuh, ia tetap merasa senang dengan proses bikin konten setiap hari.

"Karena aku melakukan apa yang aku suka, menghasilkan dan itu juga hobi aku dan itu juga jadi alat aku untuk dagang kenapa nggak, mumpung aku masih muda," jelas Atta.

Yang terbaru, YouTuber lokal terkenal Ria Ricis memutuskan untuk rehat sejenak. "Assalamualaikum. Kenapa di video ini dijudulin video terakhir dan pamit, ya karena mungkin ini video terakhir yang kalian lihat di channel ini," kata Ricis dalam video di channelnya.

Setelah video 'SAYA PAMIT' kian menyebar pada Minggu 28 Juli, fans berang dan menyerang media sosial lain miliknya. Akhirnya Ricis mengaku hanya membutuhkan istirahat sejenak dan tidak dalam kondisi yang memungkinkan untuk terus menerus membuat konten.

"Ricis gak akan tutup channel. Cuma izin gak upload beberapa waktu. Krn semua TIM RICIS pun Ricis liburin. Kita istirahat bersama," tulisnya di Instagram Story.

Simak Video "Setelah Capai 15 Juta Subscriber, Ria Ricis Pamit dari YouTube?"
[Gambas:Video 20detik]
(mon/fyk)

Let's block ads! (Why?)



from inet.detik https://ift.tt/2LMhErw
via IFTTT


Demikianlah Artikel Ketika Para YouTuber Tenar Mengaku Kelelahan

Sekianlah artikel Ketika Para YouTuber Tenar Mengaku Kelelahan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Ketika Para YouTuber Tenar Mengaku Kelelahan dengan alamat link https://berita-sekarang-indo.blogspot.com/2019/07/ketika-para-youtuber-tenar-mengaku.html

0 Response to "Ketika Para YouTuber Tenar Mengaku Kelelahan"

Post a Comment