Kisah Dr Jiemi Jadi 'Dokter Twitter', Jawab soal Kesehatan Jiwa

Kisah Dr Jiemi Jadi 'Dokter Twitter', Jawab soal Kesehatan Jiwa - Hallo sahabat Berita Terkini Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kisah Dr Jiemi Jadi 'Dokter Twitter', Jawab soal Kesehatan Jiwa, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel apa, Artikel bagaimana, Artikel di mana, Artikel IFTTT, Artikel inet.detik, Artikel kenapa, Artikel siapa, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kisah Dr Jiemi Jadi 'Dokter Twitter', Jawab soal Kesehatan Jiwa
link : Kisah Dr Jiemi Jadi 'Dokter Twitter', Jawab soal Kesehatan Jiwa

Baca juga


Kisah Dr Jiemi Jadi 'Dokter Twitter', Jawab soal Kesehatan Jiwa

Jakarta - Dr Jiemi Ardian, salah satu psikiater, curhat selama giat mengampanyekan soal kesehatan jiwa di Twitter. Ia melihat ada perbedaan ketika ia mengunggah soal kesehatan mental di Twitter dan di platform lain.

"Pengalaman akun yang saya urus, interaksi orang-orang yang menderita dengan yang pernah tahu atau mengalami depresi itu tidak seperti di platform lain, ketika platform lain lebih nge-judge, di Twitter malah lebih suportif," kata Jiemie.

Misalnya ada yang menuliskan kecenderungan suicidal, entah mengapa ada banyak yang mendukung menuliskan kalimat positif seperti 'kamu kuat, ayo cari bantuan'.

"Setelah itu akun itu nge-tweet lagi 'saya di ambulans, saya menuju rumah sakit'. Ada interaksi yang unik," kisahnya.
Jiemi dikenal banyak berdiskusi soal kesehatan jiwa di Twitter lewat akun @jiemiardian. Dia mengaku senang karena ada banyak netizen yang bisa membantu menjawab dengan tepat. Jadi dari Twitter terbangun komunikasi yang positif dan efektif.

Terakhir, Jiemi mengatakan membahas isu kesehatan mental memang 'tricky' tapi isu ini harus dibahas. Kadang hal ini pun memancing pro dan kontra.

"Susah dijelaskan terutama pemilihan topik, depresi bukan sekedar perasaan, pada depresi kondisi kebersyukuran tidak terganggu dan bisa depresi. Kalimat ini ada dasarnya. Ini pun mendapat pertanyaan teman-teman," tuturnya.

Ia tidak sendirian, saat menulis cuitan, ia akan membutuhkan proof reader dari psikolog guna memastikan itu bukan informasi yang memancing hal-hal negatif dan disertai data.

"Yang saya pancing justru survivor, survivor ini yang merasakan bisa mengungkapkan saya depresi, tapi saya tetap bisa bersyukur," pungkasnya.

Simak Video "Rakyat Twitter Indonesia Naik 4 Lipat, Apa Sih yang Dicari?"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fay)

Let's block ads! (Why?)



from inet.detik https://ift.tt/2nhc45R
via IFTTT


Demikianlah Artikel Kisah Dr Jiemi Jadi 'Dokter Twitter', Jawab soal Kesehatan Jiwa

Sekianlah artikel Kisah Dr Jiemi Jadi 'Dokter Twitter', Jawab soal Kesehatan Jiwa kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Kisah Dr Jiemi Jadi 'Dokter Twitter', Jawab soal Kesehatan Jiwa dengan alamat link https://berita-sekarang-indo.blogspot.com/2019/10/kisah-dr-jiemi-jadi-dokter-twitter.html

0 Response to "Kisah Dr Jiemi Jadi 'Dokter Twitter', Jawab soal Kesehatan Jiwa"

Post a Comment