Apakah Kamu Positif Cyberchondria karena Corona?

Apakah Kamu Positif Cyberchondria karena Corona? - Hallo sahabat Berita Terkini Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Apakah Kamu Positif Cyberchondria karena Corona?, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel apa, Artikel bagaimana, Artikel di mana, Artikel IFTTT, Artikel inet.detik, Artikel kenapa, Artikel siapa, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Apakah Kamu Positif Cyberchondria karena Corona?
link : Apakah Kamu Positif Cyberchondria karena Corona?

Baca juga


Apakah Kamu Positif Cyberchondria karena Corona?

Jakarta -

Pernahkah kamu merasa sakit? Kemudian mencari informasi terkait yang kamu rasakan itu di internet?

Selain berita, kamu juga membaca kesaksian di forum online dan kolom komentar berbagai tulisan. Mengonsumsi banyak konten menakutkan, yang ujung-ujungnya membujukmu membeli sebuah obat. Hingga akhirnya kamu cemas, susah konsentrasi dan tidur, merasa hidupmu tak lama lagi.

Inilah yang disebut para ahli dengan cyberchondria, semacam gangguan kejiwaan akibat terus-terusan memakan berbagai informasi kesehatan di internet.

Professor Susan Krauss dari University of Massachusetts Amherst menyebut, lima ciri utama cyberchondria, di antaranya mencari informasi tentang penyakit 1 hingga 2 jam sehari, namun informasi yang didapat justru membuat yang bersangkutan cemas (sumber: psychologytoday.com).

Saya pernah mengalami cyberchondria. Namun bukan saya yang sakit, tapi mama saya. Tahun 2011, beliau telepon dan mengabarkan mengidap kanker payudara. Saya tertekan, menangis. Pastilah anak mana yang tidak sedih mamanya sakit.

Tiap waktu saya mencari informasi pengobatan di internet dan saya merasa cemas. Alhamdulillah saya menemukan artikel di website CCRC Farmasi UGM, dijelaskan sari buah merah dapat menyembuhkan kanker payudara. Saya konsultasikan ke adik saya yang kuliah Fakultas Ilmu Keperawatan UI.

Kemudian saya ke Papua mencari buah merah. Seorang kawan menembus hutan mencarinya. Besoknya teman saya itu membawa 3 liter sari buah merah dengan jerigen. Setelah lebih kurang enam bulan, mama saya sembuh, selain minum buah merah, beliau juga ke dokter dan terapi. Alhamdulillah.

Nah, sekarang bagaimana mencegah cyberchondria terkait corona, atau mencegah kecemasan berlebihan setelah menelan banyak informasi corona di medsos dan wag.

Pertama, konsultasikan dengan dokter dan psikolog. Karena kondisi seperti ini, sekarang banyak sekali dokter yang membuka layanan gratis. Di Twitter ada dokter Agustina Lestari (@anakmecin), dr.@YolaYuniaarti, dr. @farhanzubedii, dr. @DiancaOetama, dr. @shabrinas, dr. @ayutyas, dr. @anggie19, dr @ibrahimdhrmwn, dr. @AqshaAzhary, @Rachmalya. Di Instagram ada @dr_tompi, dan masih banyak lagi.

Cara menemukannya gampang, ketik 'konsultasi corona' atau 'konsultasi covid' di kolom pencarian media sosial atau mesin pencari. Beberapa organisasi psikolog juga sudah menurunkan relawan.

Relawan yang turun antara lain Himpunan Psikologi Indonesia dan Ikatan Psikolog Klinis, kedua organisasi ini menyebarkan ratusan nomor ponsel psikolognya, dengan layanan konsultasi mulai pukul 06.00 - 21.00 WIB, semuanya gratis.

Kedua, jangan mudah percaya pada video, poster, tulisan atau konten apapun yang tidak jelas sumbernya. Banyak orang dan organisasi membuat poster, infografis tanpa mencantumkan sumber.

Kita juga jangan menyebarkan konten tak bertuan. Baca media yang jelas susunan redaksi dan ada alamat kantornya. Pastikan benar sumber informasinya terverifikasi.

Ketiga, cari informasi pembanding atau tunda melakukan informasi yang kalian dapatkan di internet. Konsultasikan dengan keluarga dan ahlinya.

Keempat, buka situs resmi pemerintah pusat covid19.go.id, untuk yang di Jakarta: corona.jakarta.go.id dan daerahmu masing-masing. Pengelola website Tanggap Covid 19 ini juga harus siaga 24 jam mengupdate berbagai perkembangan.

Kelima, ikuti semua imbauan seperti tidak keluar rumah, selalu cuci tangan, menjaga jarak, mandi, ganti pakaian jika dari luar, pakai masker, olahraga ringan dan makan minum yang sehat serta jangan lupa selalu berpikiran positif dan berdoa maksimal.

Stop sementara politik, fokus kemanusiaan. Mari #bersamacegahcorona

*) Hariqo Wibawa Satria adalah Direktur Eksekutif Komunikonten dan penulis buku Seni Mengelola Tim Media Sosial.

(rns/rns)

Let's block ads! (Why?)



from inet.detik https://ift.tt/2WIHEZq
via IFTTT


Demikianlah Artikel Apakah Kamu Positif Cyberchondria karena Corona?

Sekianlah artikel Apakah Kamu Positif Cyberchondria karena Corona? kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Apakah Kamu Positif Cyberchondria karena Corona? dengan alamat link https://berita-sekarang-indo.blogspot.com/2020/03/apakah-kamu-positif-cyberchondria.html

0 Response to "Apakah Kamu Positif Cyberchondria karena Corona?"

Post a Comment