Kisah Petani Blitar Go Digital, Jual Sayur Pakai Aplikasi

Kisah Petani Blitar Go Digital, Jual Sayur Pakai Aplikasi - Hallo sahabat Berita Terkini Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kisah Petani Blitar Go Digital, Jual Sayur Pakai Aplikasi, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel apa, Artikel bagaimana, Artikel di mana, Artikel IFTTT, Artikel inet.detik, Artikel kenapa, Artikel siapa, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Kisah Petani Blitar Go Digital, Jual Sayur Pakai Aplikasi
link : Kisah Petani Blitar Go Digital, Jual Sayur Pakai Aplikasi

Baca juga


Kisah Petani Blitar Go Digital, Jual Sayur Pakai Aplikasi

Blitar -

Jualan hasil pertanian juga butuh inovasi. Petani bisa go digital, bikin aplikasi, website dan promosi lewat Instagram. Inilah kisah inspiratif dari Blitar.

Ahmad Khoirudin, warga Dusun Koripan, Desa Banggle, Kecamatan Kanigoro, Blitar harus memutar otak ketika cabai dan terong hasil panen lahannya terbuang. Permintaan di pasar tradisional terjun bebas, dampak pandemi COVID-19 yang membatasi ruang gerak konsumen.

Petani berusia 28 tahun ini merasa sedih, melihat tanaman cabai dibiarkan membusuk di lahan karena harga di pasar hanya Rp 1.000 per kilogram. Padahal untuk memanen, dibutuhkan biaya bagi pemetik dan ongkos transportasi menuju ke pasar di kota terdekat.

"Itu terjadi awal pandemi. Sekitar bulan April itu puncaknya para petani, termasuk bapak saya nasibnya merana. Hasil panen sawah dan pekarangan nggak laku dijual di pasar. Padahal saya lihat di mall, harganya sangat tinggi hanya karena dikemas dengan cantik," kata Udin mengawali cerita kepada detikcom, Minggu (4/10/2020).

Petani yang merupakan Sarjana Pendidikan Agama Islam ini pun kemudian berselancar di dunia maya. Dia menemukan, banyak aplikasi online yang menjual sayuran dan buah di luar kota.

"Saya berkeyakinan kalau di kota sudah ada, pasti akan merembet ke desa. Lalu saya buat web kerja sama dengan teman untuk membuat aplikasi online," jelasnya.

Jualan Online Sayur - BlitarSayur Super Fresh siap dikemas Foto: (Erliana Riady/detikcom)

Aplikasinya diberi nama Super Fresh - Dijamin Fresh dan tersedia di Google Play. Ahmad juga mempromosikan sayurnya lewat Instagram dengan akun Superfreshcom.

Udin memilih nama itu, juga belajar dari bergesernya pola konsumsi masyarakat, terutama segmen menengah ke atas. Mereka lebih suka berbelanja produk sehat ketika Corona menjadi wabah. Sesuai namanya, produk pertama yang ditawarkan Udin adalah cabai dan terong hasil panen lahannya sendiri. Keluarganya yang petani, memakai sistem pertanian organik untuk semua jenis tanaman, utamanya sayur mayur.

Selanjutnya: bisnis berkembang...

Let's block ads! (Why?)



from inet.detik https://ift.tt/30z3v6N
via IFTTT


Demikianlah Artikel Kisah Petani Blitar Go Digital, Jual Sayur Pakai Aplikasi

Sekianlah artikel Kisah Petani Blitar Go Digital, Jual Sayur Pakai Aplikasi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Kisah Petani Blitar Go Digital, Jual Sayur Pakai Aplikasi dengan alamat link https://berita-sekarang-indo.blogspot.com/2020/10/kisah-petani-blitar-go-digital-jual.html

Related Posts :

0 Response to "Kisah Petani Blitar Go Digital, Jual Sayur Pakai Aplikasi"

Post a Comment