Di Google+, Mayoritas Pengguna Cuma Betah 5 Detik

Di Google+, Mayoritas Pengguna Cuma Betah 5 Detik - Hallo sahabat Berita Terkini Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Di Google+, Mayoritas Pengguna Cuma Betah 5 Detik, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel apa, Artikel bagaimana, Artikel di mana, Artikel IFTTT, Artikel inet.detik, Artikel kenapa, Artikel siapa, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Di Google+, Mayoritas Pengguna Cuma Betah 5 Detik
link : Di Google+, Mayoritas Pengguna Cuma Betah 5 Detik

Baca juga


Di Google+, Mayoritas Pengguna Cuma Betah 5 Detik

Jakarta - Bayangkan sebuah media sosial cuma diakses oleh penggunanya selama lima detik. Terdengar aneh, tapi itu terjadi pada Google+ yang sudah diumumkan bakal ditutup.

Setelah jatuh bangun sepanjang tujuh tahun perjalanannya, Google+ kini secara resmi disetop oleh perusahaan teknologi besutan Larry Page dan Sergey Brin.

Lantas, apa alasan Google menutup layanan yang sempat digadang-gadang bakal bersaing dengan Facebook tersebut? Salah satunya ya itu tadi, penggunanya tak betah lama-lama di Google+.

Sebagaimana tercantum dalam blog resminya, Google mengungkap bahwa salah satu alasan penutupan adalah minimnya penggunaan user. Bayangkan, 90% pengguna Google+ menghabiskan waktu tidak sampai 5 detik per kunjungan di dalam platform tersebut.

Selain itu, jumlah pengguna yang dimiliki serta adopsi dari pengembang pihak ketiga juga dianggap sangat minim. Sudah begitu, faktor keamanan juga memperparah keadaan bahkan disebut sebagai faktor utama.

Sedikitnya, data profil dari 500 ribu penggunanya kemungkinan telah bocor. Informasi tersebut sudah terlanjur jatuh ke tangan para developer eksternal yang jumlahnya mencapai 438 pengembang.

Menariknya, masalah tersebut sebenarnya sudah ditemukan pada Maret lalu. Hal tersebut diketahui saat evaluasi Google dalam berbagi data dengan aplikasi lain.

Walau demikian, perusahaan asal Menlo Park, California, Amerika Serikat tersebut menegaskan tidak ada developer yang melakukan penyalahgunaan celah tersebut. Hal itu lantaran tidak ditemukannya bukti yang mengarah ke tindakan penyelewengan dari API Google+ yang bocor.

Nantinya, para user diberikan waktu hingga 10 bulan ke depan untuk menyimpan data mereka yang masih tersimpan di dalam platform tersebut. Pada akhir Agustus 2019, Google+ akan benar-benar ditutup.

Sekadar informasi, disetopnya operasional dari media sosial tersebut adalah bagian dari program Google yang bernama Project Strobe. Itu merupakan usaha mereka dalam mengevaluasi akses pengembang pihak ketiga terhadap informasi di dalam akun Google dan perangkat Android serta penggunaannya.

Lantas, apakah platform tersebut akan ditutup secara seutuhnya? Google mengungkapkan, penutupan hanya akan berlaku untuk konsumen, sehingga mereka akan lebih mengarahkan Google+ ke bisnis b2b (business to business).

Begi mereka, platform berlambang G+ itu memang lebih cocok untuk para pegawai perusahaan dalam melakukan diskusi internal. Pihak Google pun juga berencana untuk meluncurkan versi baru dari Google+ dengan fitur-fitur untuk pelanggan mereka di sektor bisnis.

(mon/krs)

Let's block ads! (Why?)



from inet.detik https://ift.tt/2NzeQKy
via IFTTT


Demikianlah Artikel Di Google+, Mayoritas Pengguna Cuma Betah 5 Detik

Sekianlah artikel Di Google+, Mayoritas Pengguna Cuma Betah 5 Detik kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Di Google+, Mayoritas Pengguna Cuma Betah 5 Detik dengan alamat link https://berita-sekarang-indo.blogspot.com/2018/10/di-google-mayoritas-pengguna-cuma-betah.html

0 Response to "Di Google+, Mayoritas Pengguna Cuma Betah 5 Detik"

Post a Comment