Jangan Terlalu Ekstrem kalau Selfie, Sudah Banyak yang Mati

Jangan Terlalu Ekstrem kalau Selfie, Sudah Banyak yang Mati - Hallo sahabat Berita Terkini Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Jangan Terlalu Ekstrem kalau Selfie, Sudah Banyak yang Mati, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel apa, Artikel bagaimana, Artikel di mana, Artikel IFTTT, Artikel inet.detik, Artikel kenapa, Artikel siapa, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Jangan Terlalu Ekstrem kalau Selfie, Sudah Banyak yang Mati
link : Jangan Terlalu Ekstrem kalau Selfie, Sudah Banyak yang Mati

Baca juga


Jangan Terlalu Ekstrem kalau Selfie, Sudah Banyak yang Mati

Jakarta - Selfie tentu sah-sah saja. Tapi patut waspada jika selfie itu dilakukan dengan terlalu ekstrem. Sebuah data mengungkap sudah banyak orang mati akibat hal itu.

Menurut sebuah penelitian global setidaknya ada 259 orang yang mati sepanjang 2011-2017 akibat selfie ekstrem. Hal itu membuat para peneliti di National Library of Medicine Amerika Serikat (AS) merekomendasikan peringatan "no selfie zones" di tempat-tempat berbahaya, untuk mengurangi risiko kematian akibat selfie ekstrem.

Adapun tempat-tempat yang perlu ditandai sebagai kawasan dilarang selfie di antaranya adalah puncak gunung, gedung pencakar langit dan danau.

Seperti dikutip detikINET dari BBC, Jumat (5/10/2018), di tempat-tempat ini, banyak terjadi kecelakaan karena nekat melakukan selfie. Tenggelam, kecelakaan transportasi, dan terjatuh, menjadi penyebab umum para korban selfie ekstrem ini akhirnya tewas.
Di samping itu, kematian karena hewan, listrik, api dan senjata api juga kerap muncul dalam laporan penyebab kematian selfie ekstrem di seluruh dunia.

Juli tahun ini, Gavin Zimmerman, 19 tahun, terjatuh saat berfoto selfie di atas tebing di New South Wales, Australia.

Studi National Library of Medicine menemukan bahwa kematian terkait selfie paling umum terjadi di India, Rusia, AS dan Pakistan. Data juga menyebutkan, 72,5% dari mereka yang meninggal sebagai buntut dari kecelakaan selfie nekat adalah pria.

Studi sebelumnya yang dirangkum dari halaman Wikipedia dan sumber di Twitter, disebutkan para peneliti National Library of Medicine tidak memberikan hasil yang akurat.

Berdasarkan studi terbaru, diketahui bahwa jumlah kematian karena aksi selfie nekat menunjukkan peningkatan.

Hanya ada tiga laporan kematian terkait selfie pada 2011, namun angka ini kemudian naik menjadi 98 pada 2016 dan 93 di 2017.

Bagaimana pun, para peneliti mengklaim angka sesungguhnya kematian terkait selfie bisa lebih tinggi, karena kasus semacam ini sering tidak dilaporkan sebagai penyebab kematian.

"Kami yakin banyak kematian terkait selfie tidak dilaporkan. Masalah sesungguhnya dari fenomena ini perlu ditangani," tulis laporan tersebut.

Para peneliti mencontohkan, kecelakaan di jalanan karena berpose selfie biasanya dilaporkan sebagai kematian yang diakibatkan kecelakaan lalu lintas di jalan.

"Penyebab utama dari kasus ini diremehkan. Karena itu penting untuk menilai beban, penyebab, dan alasan yang benar terkait kematian karena selfie sehingga intervensi yang tepat dapat dilakukan," tutup laporan tersebut.

(rns/krs)

Let's block ads! (Why?)



from inet.detik https://ift.tt/2CqVTJ3
via IFTTT


Demikianlah Artikel Jangan Terlalu Ekstrem kalau Selfie, Sudah Banyak yang Mati

Sekianlah artikel Jangan Terlalu Ekstrem kalau Selfie, Sudah Banyak yang Mati kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Jangan Terlalu Ekstrem kalau Selfie, Sudah Banyak yang Mati dengan alamat link https://berita-sekarang-indo.blogspot.com/2018/10/jangan-terlalu-ekstrem-kalau-selfie.html

0 Response to "Jangan Terlalu Ekstrem kalau Selfie, Sudah Banyak yang Mati"

Post a Comment