Masyarakat Anti Fitnah Indonesia: Banyak Cyber Bullying Dipicu Hoax

Masyarakat Anti Fitnah Indonesia: Banyak Cyber Bullying Dipicu Hoax - Hallo sahabat Berita Terkini Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Masyarakat Anti Fitnah Indonesia: Banyak Cyber Bullying Dipicu Hoax, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel apa, Artikel bagaimana, Artikel di mana, Artikel IFTTT, Artikel inet.detik, Artikel kenapa, Artikel siapa, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Masyarakat Anti Fitnah Indonesia: Banyak Cyber Bullying Dipicu Hoax
link : Masyarakat Anti Fitnah Indonesia: Banyak Cyber Bullying Dipicu Hoax

Baca juga


Masyarakat Anti Fitnah Indonesia: Banyak Cyber Bullying Dipicu Hoax

Jakarta - Hoax dan cyber bullying punya keterkaitan. Adanya hoax bisa memicu cyber bullying, seperti dijelaskan Anita Wahid dari Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia).

"Sebenarnya beberapa kasus cyber bullying yang dipicu hoax, permasalahannya masyarakat kita perlu tingkat literasi digital yang tinggi. Tapi tak hanya, itu ada yang namanya kewargaan digital atau gampangnya netizennya juga," ujarnya.

Tingkat literasi tinggi bisa membantu masyarakat verifikasi informasi dan lebih bijak membagikannya, apakah sesuai dan layak bagi diri sendiri dan orang lain. Selanjutnya, ia membagikan tips bagi warganet supaya terhindar dari hoax dan cyber bully dengan 5R.


"Gampangnya 5R. R pertama adalah 'Right', ada hak atas informasi dan berekspresi tetapi ingat ada orang lain juga yang harus kita jaga, mereka juga punya hak. Memperhatikan orang lain dan bukan berarti kita bisa nyakitin orang," ungkapnya di acara Social Media Week Indonesia, Rabu (13/11/2019).

R kedua adalah 'Respect' dimana adanya keharusan menghormati pendapat orang di medsos seperti halnya di dunia nyata.

"Ketiga adalah 'Responsible', apapun yang kita post pasti ada dampaknya mau dikit atau ke seluruh negara pasti ada dampaknya. Jadi pemahaman efek berdampak ke siapa saja, bisa membuat orang benci atau tidak," jelasnya.

R keempat adalah 'Reasoning' atau alasan mengapa mau posting. Jangan sampai akhirnya medsos hanya cuma jadi tempat sampah alias menebar hoax atau yang isinya toxic semua. Terakhir adalah 'Resilience', ketahanan atas apa yang dia terima di media sosial.

"Dia harus stand up di-bully netizen maha benar ini. Jadi gini, misalnya sebagai netizen yang punya kesadaran, ketika kita stand up isu sangat kita percayai dan berdasarkan nilai keadilan kita adan merasa ada masyarakat yang dilukai keadilannya tapi kan ada orang yang pro dan kontra sehingga itu yang membuat kita harus berdiri membela keadilan," tandasnya.

Simak Video "Alasan Nadya Hutagalung Setuju Jumlah Like di Instagram Disembunyikan"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fay)

Let's block ads! (Why?)



from inet.detik https://ift.tt/2pcMZK4
via IFTTT


Demikianlah Artikel Masyarakat Anti Fitnah Indonesia: Banyak Cyber Bullying Dipicu Hoax

Sekianlah artikel Masyarakat Anti Fitnah Indonesia: Banyak Cyber Bullying Dipicu Hoax kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Masyarakat Anti Fitnah Indonesia: Banyak Cyber Bullying Dipicu Hoax dengan alamat link https://berita-sekarang-indo.blogspot.com/2019/11/masyarakat-anti-fitnah-indonesia-banyak.html

Related Posts :

0 Response to "Masyarakat Anti Fitnah Indonesia: Banyak Cyber Bullying Dipicu Hoax"

Post a Comment