'Indonesia Tidak Perlu Bikin Silicon Valley'

'Indonesia Tidak Perlu Bikin Silicon Valley' - Hallo sahabat Berita Terkini Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul 'Indonesia Tidak Perlu Bikin Silicon Valley', kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel apa, Artikel bagaimana, Artikel di mana, Artikel IFTTT, Artikel inet.detik, Artikel kenapa, Artikel siapa, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : 'Indonesia Tidak Perlu Bikin Silicon Valley'
link : 'Indonesia Tidak Perlu Bikin Silicon Valley'

Baca juga


'Indonesia Tidak Perlu Bikin Silicon Valley'

Jakarta - Banyak pihak coba membuat Silicon Valley di sejumlah tempat di Tanah Air. Tapi menurut CEO Omni VR Nico Alyus, Indonesia tidak perlu menduplikasi kawasan yang berada di San Francisco itu.

Nico berpendapat Silicon Valley itu terbentuk karena kebetulan perusahaan teknologi besar Amerika Serikat lahir dan bermarkas di sana. Indonesia punya potensi sendiri dengan learning culture, bonus demografi dan kualitas developer yang membuat bisa lebih besar.


"Oke kita boleh belajar dari Silicon Valley, bisa melihatnya sebagai model yang sudah berhasil. Tapi seharusnya kita bisa lebih dari itu," ujarnya saat ditemui di konferensi pers Nextdev Summit di Jakarta, Selasa (3/12/2019). "Kita punya bonus demografi. Kita punya konsumen yang luar biasa beragam. Kalau saya sebagai market researcher akan gembira ada di Indonesia, karena tidak ada satu produk pun secara homogen diterima oleh semua orang atau dibenci semua orang," lanjutnya.

Kondisi ini harus disikapi dengan inovasi yang tepat. Menurut Nico ada dua jenis inovasi, product driven dan market driven. Keduanya tidak ada yang jelek, namun harus cocok dengan kondisi pasar.

Di Indonesia cocok dilakukan market driven. Karena dapat dengan jelas dan spesifik tahu konsumen maunya apa. Itu berbeda dengan Jepang yang membuat dulu produk kemudian mencari marketnya.

Nico Alyus, CEO Omni VRNico Alyus, CEO Omni VR Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
"Silicon Valley mindsetnya product driven innovation. Menurut saya melakukan itu di Indonesia bisa, tapi negara kita belum begitu menghargai riset. Kalau riset dibiayain bileh deh jadi product driven," paparnya.

Ketimbang membuat kawasan seperti Silicon Valley, Nico menyarankan membuat tech hub. Karena startup tidak hanya butuh dekat dengan perusahaan rintisan lain, tapi butuh akses ke konsumen.

"Jadi tidak bisa, misalkan konsumennya di Papua, 'Silicon Valley'-nya dipaksakan di Jakarta. Indonesia terlalu luas," tegas bos Omni VR ini.

"Jika ingin lebih besar dari Silicon Valley, yang harus dilakukan di tiap tempat punya Tech Hub. Dan Tech Hub satu dan lainnya harus saling berkomunikasi," lanjutnya.


Untuk membangun Tech Hub ini sendiri harus dilakukan oleh semua stakeholder, baik itu pemerintah, swasta atau pelakuknya sendiri.

"Tidak ada satu sektor pun yang bisa bertahan tanpa dukungan dari semua stakeholder, mau swasta, pemerintah, mau pelakunya sendiri. Semuanya harus bersinergi," pungkas Nico.

Simak Video "Belum Mau Pensiun, Hotman Paris Masih Ingin Dikejar Cewek"
[Gambas:Video 20detik]
(afr/afr)

Let's block ads! (Why?)



from inet.detik https://ift.tt/2OMgDjm
via IFTTT


Demikianlah Artikel 'Indonesia Tidak Perlu Bikin Silicon Valley'

Sekianlah artikel 'Indonesia Tidak Perlu Bikin Silicon Valley' kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel 'Indonesia Tidak Perlu Bikin Silicon Valley' dengan alamat link https://berita-sekarang-indo.blogspot.com/2019/12/indonesia-tidak-perlu-bikin-silicon.html

0 Response to "'Indonesia Tidak Perlu Bikin Silicon Valley'"

Post a Comment