Usaha Kontroversial Pendiri PayPal Kejar Hidup Abadi

Usaha Kontroversial Pendiri PayPal Kejar Hidup Abadi - Hallo sahabat Berita Terkini Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Usaha Kontroversial Pendiri PayPal Kejar Hidup Abadi, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel apa, Artikel bagaimana, Artikel di mana, Artikel IFTTT, Artikel inet.detik, Artikel kenapa, Artikel siapa, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Usaha Kontroversial Pendiri PayPal Kejar Hidup Abadi
link : Usaha Kontroversial Pendiri PayPal Kejar Hidup Abadi

Baca juga


Usaha Kontroversial Pendiri PayPal Kejar Hidup Abadi

Jakarta - Banyak bos perusahaan teknologi yang terobsesi untuk menghentikan proses penuaan dan dapat hidup selamanya. Dengan kekayaan berlimpah, mereka mendanai berbagai cara, mulai dari yang konvensional hingga yang kontroversial, untuk mencari solusi terhadap permasalahan tersebut.

Salah satunya adalah pendiri Paypal, Peter Thiel. Pria berusia 50 tahun ini berinvestasi di perusahaan Unity Biotechnology, perusahaan yang sedang mengembangkan obat untuk mengeliminasi penyakit yang biasanya identik dengan penuaan.

Selain Thiel, Unity juga memiliki donor papan atas dari CEO Amazon, Jeff Bezos. Thiel memang telah lama menyatakan ketertarikannya terhadap upaya untuk menghentikan proses penuaan.

"Banyak penyakit yang terkait dengan penuaan," kata Thiel dalam sebauh kesempatan, seperti dikutip detikINET dari The Daily Mail.

"Jadi kita tentu saja ingin mencari cara untuk menyembuhkan kanker, mungkin jika kita menemukan obat untuk penuaan, kita juga akan menyembuhkan kanker," lanjutnya.

Metode Kontroversial

Selain investasinya di Unity, Thiel juga mempertimbangkan metode yang kontroversial untuk mencegah penuaan, yaitu vampirisme. Thiel dikabarkan telah mengontak Ambrosia, perusahaan yang melakukan uji coba klinis untuk mencari tahu apakah transfusi darah dapat menghentikan proses penuaan.

Ambrosia mematok biaya sebesar USD 8.000 (Rp 115 juta) untuk siapa saja yang ingin mengikuti uji coba tersebut. Dalam uji coba ini, orang sehat yang berusia lebih dari 35 tahun akan menerima transfusi darah dari orang sehat yang berusia di bawah 25 tahun dan dilihat efeknya terhadap kesehatan mereka.

Pada tahun 2016, Thiel dikabarkan menghabiskan USD 40.000 (Rp 575 juta) setiap kuartal untuk mendapatkan transfusi darah dari remaja berusia 18 tahun.

Dalam wawancaranya dengan Bloomberg TV di tahun 2014, Thiel juga mengatakan bahwa ia mengonsumsi pil hormon pertumbuhan manusia untuk memperpanjang usia hidupnya hingga 120 tahun. "Itu membantu menjaga massa otot, sehingga kemungkinan anda untuk menderita cedera tulang dan arthritis menjadi lebih kecil," jelasnya.

Jika cara-cara tersebut tidak berhasil, Thiel memiliki alternatif terakhir. Ia telah mendaftar di perusahaan cryogenic, Alcor untuk membekukan badannya di nitrogen cair saat ia mati.

Dengan membayar USD 200.000 (Rp 2,8 miliar), badan Thiel akan dibekukan dengan harapan akan dapat dihidupkan lagi di masa depan.

Thiel mengatakan bahwa ada tiga hal yang dapat kita lakukan ketika mendekati kematian. "Kalian dapat menerimanya, kalian dapat menolaknya, atau kalian bisa melawannya," ujarnya.

"Saya pikir masyarakat kita didominasi oleh orang yang memilih untuk menyangkal atau menerimanya, dan saya lebih memilih untuk melawannya," sambungnya. (fyk/fyk)

Let's block ads! (Why?)



from inet.detik https://ift.tt/2upPubv
via IFTTT


Demikianlah Artikel Usaha Kontroversial Pendiri PayPal Kejar Hidup Abadi

Sekianlah artikel Usaha Kontroversial Pendiri PayPal Kejar Hidup Abadi kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Usaha Kontroversial Pendiri PayPal Kejar Hidup Abadi dengan alamat link https://berita-sekarang-indo.blogspot.com/2018/07/usaha-kontroversial-pendiri-paypal.html

0 Response to "Usaha Kontroversial Pendiri PayPal Kejar Hidup Abadi"

Post a Comment