Ramai-ramai Soal Cebong-Kampret di Medsos

Ramai-ramai Soal Cebong-Kampret di Medsos - Hallo sahabat Berita Terkini Indonesia, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Ramai-ramai Soal Cebong-Kampret di Medsos, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel apa, Artikel bagaimana, Artikel di mana, Artikel IFTTT, Artikel inet.detik, Artikel kenapa, Artikel siapa, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Ramai-ramai Soal Cebong-Kampret di Medsos
link : Ramai-ramai Soal Cebong-Kampret di Medsos

Baca juga


Ramai-ramai Soal Cebong-Kampret di Medsos

Jakarta - Senang main Twitter? Mungkin istilah 'cebong' sudah cukup lama terdengar di kuping para pengguna media sosial yang satu ini. Sekarang, ramai dibahas kata lain sebagai pendamping dari istilah tersebut, yang uniknya sama-sama nama hewan, yaitu 'kampret', seakan membuat mereka menjadi duo "cebong-kampret".

Walau terhitung baru menjadi perbincangan hangat, istilah 'kampret' pun juga sudah cukup lama muncul dari jari-jemari netizen di Twitter. Hal tersebut terlihat dari sejumlah kicauan yang muncul pada bulan lalu berikut ini:



Melihat konteksnya, dua istilah tersebut digunakan sebagai kata ganti dari pembela kubu-kubu tertentu yang berseberangan di ranah politik. Padahal, arti 'cebong' dan 'kampret' yang sebenarnya sangat jauh dari situ.


Berdasarkan aplikasi KBBI V (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kelima) yang diterbitkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, 'cebong' merupakan kata dalam Bahasa Jawa yang berarti berudu. Sedangkan 'kampret' adalah kelelawar kecil pemakan serangga, hidungnya berlipat-lipat.

Lalu, siapa yang pertama kali memunculkan konteks tersebut dari penggunaan dua kata tersebut? Ismail Fahmi, founder PT. Media Kernels Indonesia, punya pandangannya terhadap hal ini.

"Susah, karena harus memproses data ke belakang," katanya kepada detikINET, Senin (9/7/2018).

Dengan misteri siapa orang dibalik kemunculan dua istilah itu, sepertinya masih menarik disimak sampai mana penggunaan kata 'cebong' dan 'kampret' di media sosial akan berlangsung. Satu yang pasti, user patut berhati-hati dalam bermain media sosial.

Hal tersebut disebabkan, menurut Dwi Adriansah, Country Industry Head Indonesia & Malaysia Twitter, media sosial adalah sebuah public domain.

Baginya, ada kemungkinan suara siapa pun di dalamnya dapat terdengar, baik itu berasal dari orang terkenal maupun tidak. Dengan adanya kemungkinan suara kita akan terdengar, maka pastikan apa yang kita katakan adalah hal-hal baik dan bermanfaat.

(mon/rou)

Let's block ads! (Why?)



from inet.detik https://ift.tt/2zoGjgk
via IFTTT


Demikianlah Artikel Ramai-ramai Soal Cebong-Kampret di Medsos

Sekianlah artikel Ramai-ramai Soal Cebong-Kampret di Medsos kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Ramai-ramai Soal Cebong-Kampret di Medsos dengan alamat link https://berita-sekarang-indo.blogspot.com/2018/07/ramai-ramai-soal-cebong-kampret-di.html

0 Response to "Ramai-ramai Soal Cebong-Kampret di Medsos"

Post a Comment